Ramadan sejukkan kondisi Guantanamo
Merdeka.com - Amerika Serikat perlu berterima kasih pada bulan Ramadan lantaran lebih dari setengah 166 tahanan di penjara Guantanamo memilih berpuasa. Sementara dari banyak tahanan muslim termasuk taat menjalani ibadah mereka termasuk ketetapan tidak sah puasa tanpa niat, sahur, dan berbuka.
Dalam ajaran Islam, berbuka puasa wajib serta berpahala. Ini meringankan kerja para sipir beberapa bulan kemarin tegang lantaran aksi mogok makan. Para petugas lapas mengaku keadaan jauh lebih stabil dan tenang, seperti dilansir kantor berita Reuters (1/8).
Bagaimana tidak tegang, aksi itu menjadi ulasan utama hampir seluruh media sejagat. Keadaan penjara bak neraka ini kembali membuat dunia menekan Presiden Barack Hussein Obama lantaran janjinya kelewat palsu ingin menutup pangkalan angkatan laut Amerika itu.
Penyebab mogok makan ternyata tak hanya kemurtadan Obama dalam berjanji tapi juga tindakan sewenang-wenang penjaga menyita foto keluarga, pelbagai dokumen para narapidana, bahkan Al-Quran ikut disita. Namun petugas menyangkal. Tidak ada yang lebih dipercaya oleh Amerika ketimbang ucapan bohong sipir dan akhirnya memaksa tahanan menyiksa diri. Diantara mereka bahkan harus dirawat dengan keji.
Ya, keji. Itu mungkin kata tepat memperlihatkan para medis Guantanamo menangani korban mogok makan di kamp itu. Prosedurnya sangat menyakitkan. Mereka dipaksa menelan asupan lewat selang dimasukkan ke lubang hidung. Tak perlu melihat reaksi para tahanan bahkan memuntahkannya dan merasa mual. Anda menyaksikannya di situs berbagi video Youtube akan mampu membayangkan rasa sakitnya.
Sejak April lalu, Amerika memaksa setidaknya 40 narapidana makan dengan cara menyakitkan ini. Pesakitan diikat pada kursi dan dipaksakan cairan itu masuk untuk ditelan. Baru saat Ramadan mereka sedikit lega. Jumlah pelaku mogok makan berkurang jauh.
Meski demikian masih ada yang ngotot melakukan mogok makan. Mereka berpikir ini satu-satunya cara mendesak Obama melaksanakan janji sejak tiga tahun lalu terucap. "Kelaparan cara mengerikan untuk mati. Tidak ada yang ingin itu," ujar seorang perawat namanya minta tidak ditulis.
Sementara salah satu narapidana dan juru bicara tahanan bernama Zak mengatakan penjaga Guantanamo punya seribu cara agar tetap terlihat baik dan memperhatikan tawanan. "Percayalah, kami lebih mengenal mereka. Mereka selalu membuat seolah-olah kami buruk dan mereka baik. Kami tidak akan menghentikan mogok makan ini," ujarnya sengit.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Penuh Berkah dan Kemuliaan
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam.
Baca SelengkapnyaJelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu
Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPenuhi Kebutuhan Gizi saat Puasa Ramadan dengan Cemilan Malam yang Tepat
Ngemil di malam hari merupakan hal yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi di kala menjalani puasa Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaJokowi: Selamat Ibadah Puasa, Semoga Ramadan Membawa Kedamaian untuk Kita
Jokowi juga berharap bulan Ramadan dapat membawa kedamaian untuk semua masyarakat.
Baca Selengkapnya10 Persiapan Jelang Ramadan, Perdalam Ilmu Agama dan Jaga Fisik
Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca SelengkapnyaMemuliakan Ramadan dengan Perbanyak Menuntut Ilmu
Seorang muslim tidak boleh menjadi orang yang bodoh, orang yang tidak memiliki ilmu.
Baca SelengkapnyaCak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca Selengkapnya