Racun Saraf yang Hampir Bunuh Alaxei Navalny Ditaruh di Celana Dalam
Merdeka.com - Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny membohongi seorang agen Dinas Keamanan Federal (FSB) pemerintah Rusia agar mengungkapkan detail serangan yang dialamatkan kepadanya menggunakan racun saraf Novichok, seperti dilaporkan kelompok penyelidikan Bellingcat.
Navalny dilaporkan menyamar menjadi seorang pejabat keamanan saat menghubungi agen tersebut.
Agen tersebut yang bernama Konstantin Kudryavtsev, mengatakan kepadanya Novichok ditaruh di sepasang celana dalam Navalny.
Navalny, yang masih dalam proses penyembuhan di Berlin, mengunggah rekaman obrolan panjangnya dengan agen tersebut di akun YouTubenya. Demikian dikutip dari BBC, Selasa (22/12).
Navalny pingsan di dalam pesawat pada Agustus lalu setelah diserang.
Sebagai bagian dari penyamaran Navalny untuk mendapatkan rincian lebih lanjut dari upaya pembunuhan tersebut, Bellingcat mengatakan panggilan telepon Kudryavtsev dibuat untuk menunjukkan bahwa itu berasal dari telepon kantor FSB.
Dalam percakapan tersebut, Navalny menyamar sebagai pejabat senior yang tengah mencari rincian laporan terkait operasi FSB.
Kudryavtsev mengatakan kepadanya respon cepat dari pilot maskapai dan tim medis darurat di Omsk, Siberia - tempat Navalny pertama kali dirawat - bisa menjadi alasan kegagalan upaya pembunuhan tersebut.
Kudryavtsev mengatakan dia kemudian diutus ke Omsk untuk menyita pakaian Navalny dan menghapus semua jejak Novichok dari pakaian tersebut.
Wartawan BBC Steven Rosenberg, di Moskow, mengatakan publikasi rekaman itu akan sangat memalukan bagi Kremlin, yang terus membantah keterlibatan pemerintah Rusia dalam upaya pembunuhan kritikus keras Presiden Vladimir Putin itu.
Pekan lalu, Putin mengatakan di televisi, penyelidikan Bellingcat - yang dilakukan dengan mitra media Barat lainnya - adalah "karangan" yang ditemukan intelijen AS.
Laporan Bellingcat pekan lalu menyebutkan beberapa agen FSB - spesialis senjata kimia - yang, menurut dugaan, telah membuntutinya selama bertahun-tahun sebelum percobaan pembunuhan itu.
Navalny memiliki jutaan pengikut di media sosial, di mana dia mengecam partai Rusia Bersatu Putin menyebutnya sangat korup dan penuh dengan "penjahat dan pencuri".
Dia mengatakan Putin menjalankan sistem patronase "feodal" "menyedot darah keluar dari Rusia".
Di musim panas, sebelum keracunan pada Agustus, Navalny berkampanye agar beberapa pendukungnya terpilih menjadi anggota dewan di Siberia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaWas-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaWaspada Narkoba Mirip Prangko Bergambar Kartun Sasar Anak Sekolah, Satu Pengedar Ditangkap Polisi
Narkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Pengedar Narkoba, Peluru Malah Nyasar Kena Mahasiswi
IP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPuas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan
Debat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaUngkap 11 Kasus Dalam Tiga Bulan, Polisi Tangkap 11.828 Tersangka Narkoba
Asep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca Selengkapnya