Polisi Myanmar Tangkap Puluhan Demonstran dan Tembakkan Peluru Karet
Merdeka.com - Polisi Myanmar menangkap sedikitnya 27 orang demonstran di kota terbesar kedua, Mandalay, termasuk seorang wartawan. Demikian disampaikan organisasi media setempat.
Perintah larangan berkumpul lebih dari empat orang telah diterapkan.
Kekacauan tersebut menghidupkan kembali ingatan pada hampir setengah abad militer berkuasa. Militer mulai proses menarik diri dari politik sipil pada 2011, walaupun tak pernah menyerahkan kekuasaan penuh kepada pemerintahan sipil Suu Kyi setelah partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menang pemilu 2015.
NLD kembali menang telak pada pemilu November 2020, tapi militer tak terima hasil tersebut dan menuding ada kecurangan. Alasan itulah yang dijadikan dalih melakukan kudeta.
"Kami sangat kecewa dan sangat sedih setiap kami memikirkan mengapa ini menimpa kami lagi (kembalinya militer berkuasa)," ujar salah seorang penduduk Yangon, Khin Min Soe.
Para aktivis juga mengupayakan penghapusan konstitusi 2008 yang dibuat di bawah pengawasan militer yang memberikan hak veto kepada para jenderal di parlemen, dan untuk sistem federal di Myanmar yang beragam etnis.
Seorang aktivis generasi tua yang menentang militer dalam unjuk rasa berdarah 1988 menyerukan aksi mogok PNS selama tiga pekan.
Gerakan pembangkangan sipil, yang dipimpin pekerja rumah sakit, mengakibatkan penurunan tes virus corona, seperti ditunjukkan data resmi tes.
Myanmar menjadi salah satu negara terparah di Asia Tenggara yang dilanda wabah virus corona. Negara ini mencatat 31.177 angka kematian dari lebih dari 141.000 kasus.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS mengatakan telah menerima laporan pembrlakuan jam malam mulai pukul 20.00 sampai 04.00 di dua kota terbesar, Yangon dan Mandalay.
Sampai saat ini tidak ada komentar lebih lanjut dari pihak berwenang terkait tindakan untuk menghentikan pengunjuk rasa.
Aparat keamanan juga mengeluarkan tembakan ke udara dan menggunakan water cannon pada Selasa karena para pengunjuk rasa melanggar larangan berkumpul dan tetap melakukan aksinya menentang kudeta militer.
Kudeta 1 Februari dan penangkapan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi telah menggerakkan ratusan ribu rakyat Myanmar untuk turun ke jalan, melakukan aksi unjuk rasa terbesar dalam satu dekade. Tak hanya itu, gerakan pembangkangan publik juga terus meluas berdampak pada rumah sakit, sekolah, dan kantor-kantor pemerintah.
Dilansir Reuters, Selasa (9/1), para saksi mata menyampaikan polisi menembakkan senjata ke udara di ibu kota negara, Naypyitaw, saat para demonstran menolak membubarkan diri pada hari keempat unjuk rasa.
Salah satu saksi mata mengatakan kepada Reuters, para demonstran berlarian saat senjata ditembakkan ke udara. Media kemudian melaporkan polisi menembakkan peluru karet.
Sebelumnya polisi menembakkan water cannon kepada para pengunjuk rasa yang kemudian membalas dengan melemparkan proyektil, kata saksi mata. Tayangan di media sosial menampilkan orang-orang berlari disertai beberapa suara tembakan di kejauhan.
Video yang direkam di kota Bago, timur laut Yangon, menunjukkan polisi menembakkan water cannon dan melawan massa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaDiamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda
Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaGara-Gara Ditegur Papasan di Jalan, Pemuda Ini Bunuh Pedagang Nasi Goreng di Cilincing
Pelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya