Petugas WHO terjangkit Ebola dibawa ke Jerman untuk pengobatan
Merdeka.com - Seorang dokter Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah terinfeksi virus Ebola tiba di sebuah rumah sakit di Jerman kemarin. Dia merupakan pasien pertama terjangkit Ebola yang akan dirawat di negara itu, kata para pejabat.
Pria itu, seorang epidemiologi asal Senegal terinfeksi di Sierra Leone, menurut WHO telah meminta agar namanya, usia dan status kesehatannya tidak diumumkan, kata dokter merawat dia di Jerman, seperti dilansir situs Asia One, Kamis (28/8).
"Dia tiba dengan sebuah pesawat khusus di utara Kota Hamburg dan dia bisa berjalan turun dari pesawat sendiri," kata juru bicara departemen kesehatan Hamburg Rico Schmidt.
Sebuah konvoi polisi dan kendaraan pemadam kebakaran kemudian menemani ambulans membawa di ke Rumah Sakit Universitas Hamburg Eppendorf, yang khusus dalam mengobati penyakit sangat menular.
Dokter di sana menyuarakan optimisme mereka bisa menyembuhkan pria itu di ruang isolasi mereka dengan langkah-langkah "perawatan pendukung" seperti menurunkan demamnya, mengurangi rasa sakit dan menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik.
"Kami percaya angka kematian penyakit Ebola dapat dikurangi secara signifikan dengan langkah-langkah sederhana," kata Stefan Schmiedel, dokter spesialis penyakit tropis yang merawat pria itu.
Dia mengatakan dalam sebuah jumpa pers kondisi pasien menimbulkan harapan dia akan mendapat kesembuhan dari pengobatan ini.
Ketika ditanya apakah pria Senegal itu akan diberikan obat eksperimental terhadap Ebola, Schmiedel mengatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi pada saat ini tentang kemungkinan terapi itu.
WHO pada Juli lalu meminta karyawannya yang lain untuk dirawat di rumah sakit, namun petugas kesehatan yang terinfeksi kemudian meninggal tak lama setelah itu.
Virus tropis mematikan yang muncul di Afrika barat sejak awal tahun ini telah menginfeksi lebih dari 2.600 orang dan menewaskan 1.427 pasien.
Liberia menjadi negara terburuk terkena dampak Ebola dengan 624 kematian yang terdaftar. Sementara di Guinea, tempat di mana penyakit ini pertama kali ditemukan, telah melaporkan ada 406 kasus kematian. Sedangkan di Sierra Leone ada 392 kematian dan Nigeria lima kematian, kata WHO pada Jumat pekan lalu.
Badan PBB tiga hari lalu mengatakan lebih dari 120 pekerja kesehatan di seluruh Afrika Barat telah meninggal selama wabah belum pernah terjadi sebelumnya ini dan lebih dari 240 lainnya telah terinfeksi.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCiri kucing rabies yang penting diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPolio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya