Merdeka.com - Sebuah pesawat Pakistan Internasional Airlines (PIA) yang berisi 48 penumpang jatuh di daerah pegunungan Pakistan Utara di Havelian. Seluruh penumpang tewas.

Seperti diberitakan Antara, saat ini penyelidikan tengah dilakukan dan kotak hitam pesawat sudah ditemukan oleh tim penyelamat dari Angkatan Darat Pakistan.

Juru bicara PIA menyebut jika pesawat ATR-42 jatuh ketika sedang dalam perjalanan menuju ibu kota Islamabad dari distrik Chitral di wilayah utara.

Ia menambahkan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan PK-661 itu lepas landas pada pukul 15.30 waktu setempat dan hilang dari radar pada pukul 16.20 waktu setempat.

Para saksi mata mengatakan pesawat jatuh di bukit dan terbakar serta menambahkan bahwa mereka memadamkan api menggunakan lumpur serta ranting-ranting kayu sebelum para tim penyelamat tiba di lokasi.

Penyebab kecelakaan belum diketahui namun menurut penyelidikan awal, seperti yang dituturkan Sekretaris Otoritas Penerbangan Sipil, Irfan Elahi, pesawat tersebut mengalami masalah teknis pada salah satu dari dua mesinnya.

Kepala Pakistan Internasional Airlines Azam Sehgal menambahkan dugaan sementara pesawat buatan Prancis itu jatuh karena mengalami masalah mesin. Dalam tragedi itu terdapat tiga warga negara asing dalam daftar manifes pesawat. Yakni, dua berkewarganegaraan Austria dan satu China.

Kedutaan Besar China telah memastikan bahwa seorang warga negaranya tewas dalam tragedi itu.

Sementara itu, sayap media Angkatan Darat Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mencatat 40 jenazah dari 48 korban sudah ditemukan dari puing pesawat. Dalam operasi penyelamatan, sebanyak 500 tentara dan dokter ikut andil.

Dari 40 korban tewas yang sudah ditemukan, 32 diantaranya sudah dipindahkan ke kompleks fasilitas medis Abbotabad oleh tim-tim penyelamat.

Seorang pejabat di rumah sakit tersebut Dokter Manan, mengatakan seluruh jenazah dalam keadaan terbakar hingga sulit dikenali. Dengan demikian, proses identifikasi akan dilakukan melalui tes DNA.

Tim-tim medis telah dikirimkan ke rumah sakit itu untuk mengidentifikasi puluhan jenazah tersebut, yang akan diserahkan kepada para keluarga korban setelah pengujian DNA selesai dilakukan.