Perlawanan Anak Muda China di Dunia Maya dalam Isu Wabah Virus Corona
Merdeka.com - Ratusan juta pengguna Internet di China kini tengah membahas tentang merebaknya virus Corona yang sudah menewaskan sedikitnya enam orang dan menjangkiti ratusan lainnya di sejumlah negara.
Unggahan yang memperlihatkan petugas medis juga terjangkit virus ini dilihat lebih dari satu miliar kali di Weibo, Twitternya warga China. Sementara tajuk rencana harian Beijing News yang menyerukan transparansi informasi terkait virus baru ini dilihat sebanyak 100 ribu kali di WeChat, aplikasi percakapan paling populer di Negeri Tirai Bambu.
Pemerintah China kini menghadapi situasi antara harus menjaga stabilitas keamanan dan sekaligus mengedukasi publik tentang keberadaan virus ini, terlebih jelang perayaan Tahun Baru Imlek yang dimulai hari ini.
Laman the Straits Times melaporkan, Kamis (23/1), sekitar tiga miliar rute perjalanan akan terjadi di seantero China sebagai bentuk tradisi tahunan mudik warga. Kondisi ini dikhawatirkan kian mempercepat penyebaran virus menjadi lebih luas.
Kurangnya Informasi
Risiko penyebaran virus ini juga sudah pada tahap global setelah Selasa lalu Amerika Serikat memastikan ada satu pasien di negara itu yang mengidap penyakit serupa dan orang itu memang baru kembali dari China.
Pada waktu wabah SARS 17 tahun lalu media sosial belum ada dan karena itu kesadaran serta tindakan pencegahan terhadap wabah itu tidak seperti sekarang. Warga China kini sudah banyak yang memakai masker dan mencuci tangan secara rutin ketika dalam perjalanan. Namun netizen juga mengecam sikap aparat berwenang dalam menangani wabah ini.
Pengguna Weibo dan WeChat mengeluhkan kurangnya informasi dan mempertanyakan mengapa pemerintah tidak memberi tahu publik lebih awal tentang virus yang kini sudah bisa menular antar-manusia itu.
Profesor Fu King-wa di Pusat Studi Jurnalisme dan Media Universitas Hong Kong mengatakan sejumlah unggahan netizen yang menyinggung soal kasus ini dan mengaitkannya ke artikel dari media asing dihapus.
"Ini sudah 2020, beda dengan 2003 ketika SARS. Waktu itu tidak ada Weibo dan WeChat," ujar Fu. "Sekarang kita bisa bayangkan, tak peduli apakah yang dibagikan itu benar atau salah, pesan itu tetap akan menyebar cepat. Bentuk informasi semacam ini sulit dikontrol."
Tindakan Aparat
Yang paling banyak dikecam di Weibo dan WeChat terutama soal Wuhan, kota yang menjadi asal mula virus corona itu. Aparat pemerintah awalnya bereaksi dengan menindak orang-orang yang dituduh menyebarkan berita rumor di media sosial. Polisi lokal mengatakan pada 1 Januari mereka menyelidiki dan menghukum delapan orang yang diduga menyebarkan informasi keliru.
Pada 2003 SARS membunuh 800 orang di Asia dan China menjadi kambing hitam karena menunda penyebaran informasi dan membiarkan penyakit itu tersebar tanpa diperiksa. Peristiwa itu masih menjadi hal yang paling orang ingat sampai sekarang.
"Orang tidak tahu betapa seriusnya wabah ini karena pemerintah daerah kurang terbuka," kata seorang pengguna Weibo.
Mengedukasi Publik
Tajuk rencana Beijing News yang menjadi viral berisi desakan kepada pemerintah Wuhan untuk segera memberi penjelasan tentang siapa yang bertanggung jawab atas mewabahnya virus ini.
"Ada banyak kecaman di media sosial China tentang betapa cerobohnya pemerintah lokal di Wuhan dalam menangani kasus ini," kata Profesor Zha Daojiong di Sekolah Studi Internasional Universitas Peking.
"Tapi yang lebih ditekankan publik adalah soal pendidikan kesehatan, soal bagaimana mengedukasi publik karena itulah yang menjadi benteng awal bagi masyarakat."
Sejumlah pengguna media sosial China kini mulai memanfaatkan Internet untuk mencari informasi guna melindungi mereka dari virus ini. Kata yang paling banyak dicari di Weibo kini adalah informasi soal virus corona.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaKisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya