Pengadilan kasus pemerkosaan di India tertutup untuk media
Merdeka.com - Pengadilan India mulai mengadili lima pelaku pemerkosaan gadis bernama Jyoti Singh Pandey. Sayangnya proses ini tertutup untuk awak media.
Situs cba.ca melaporkan, Selasa (8/1), Hakim Namrita Aggarwal mengabulkan tuntutan jaksa untuk menutup proses pengadilan dari para jurnalis. Juru bicara kepolisian Ibu Kota New Delhi Rajan Bhagat mengatakan hal ini untuk menghindari kerumunan berpotensi rusuh. Media berada di luar gedung pengadilan menanti proses sidang.
Tak hanya media, warga ingin mengetahui jalannya sidang juga tidak diperkenankan mendekat. Hanya terlihat sekelompok pengacara pembela terdakwa dicemooh oleh massa. Seorang wartawan lepas Faiz Jamil mengatakan sidang bakal terus tertutup sampai Senin pekan depan.
Banyak orang menginginkan kasus ini memakai persidangan jalur khusus agar cepat selesai dan diketahui hukumannya. Pengadilan India dinilai lamban menangani kasus kekerasan seksual selama bertahun-tahun.
Lima terdakwa dikenakan pasal berlapis yakni kejahatan pemerkosaan disertai pembunuhan bisa membawa mereka pada hukuman mati. Kejahatan itu telah membuat rakyat Negeri Hindustan marah dan terjadi unjuk rasa besar-besaran. Sementara terdakwa lain masih di bawah umur berada di pengadilan untuk anak-anak.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Massa Pendukung dan Tolak Padati KPU Saling Ejek
Mereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaGunakan Media Sosial untuk Picu Tawuran di Jakarta, 4 Provokator Ditangkap
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil yang Hendak Melahirkan Ini Terjebak di Pasar Tipar, Sampai Dievakuasi Kepolisian
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnya