Merdeka.com - Tim peneliti internasional menemukan fosil tulang laring dinosaurus pada 15 Februari. Ini penemuan pertama di dunia yang bisa membantu menguak misteri seperti apa suara dinosaurus.

Sejauh ini, studi mengindikasikan dinosaurus bisa mengeluarkan suara yang lebih rumit daripada dengusan dan geraman reptil modern.

Anggota tim peneliti dan kurator di Museum Fukushima Jepang, Junki Yoshida, mengatakan dalam konferensi pers pada 15 Februari, temuan ini merupakan langkah penting untuk menemukan bagaimana produksi suara dinosaurus berevolusi.

Tim peneliti lainnya berasal dari Universitas Hokkaido.

Dikutip dari laman Asahi, Kamis (16/2), tulang itu berasal dari spesimen fosil Pinacosaurus yang digali American Museum of Natural History di Gurun Gobi Mongolia pada 2005.

Pinacosaurus adalah herbivora empat kaki dengan panjang 3 sampai 4 meter dengan tulang kulit yang melindungi tubuhnya seperti baju besi.

Anggota tim mempelajari fosil tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar tulang masih terhubung dan dalam kondisi baik.

Mereka kemudian menemukan tulang laring, yang terletak di pintu masuk trakea yang digunakan untuk bernapas atau bersuara.

Tim membandingkan fosil tulang laring, yang lebarnya 7 sampai 8 sentimeter, dengan reptil dan burung modern.

Tulang Pinacosaurus mirip dengan burung. Peneliti mengatakan, satu titik umum adalah sambungan antara tulang tenggorokan dan tulang lain yang dapat digerakkan oleh otot.

Peneliti menambahkan, bentuk tulang laring Pinacosaurus cocok untuk komunikasi akustik.

Menurut tim, sangat mungkin dinosaurus bisa mengeluarkan suara yang lebih rumit daripada suara reptil lainnya seperti buaya.

Tesis tentang temuan itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah Communications Biology.