Merdeka.com - Pemimpin eksekutif Wilayah Administratif Hong Kong, China Leung Chun Ying mendesak demonstran pro demokrasi menghentikan unjuk rasa mereka. Namun para pemrotes jumlahnya semakin besar itu membuat beberapa wilayah lumpuh lantaran puluhan ribu orang telah memblokir jalan-jalan utama.

Stasiun televisi BBC melaporkan, Selasa (30/9), pengunjuk rasa sebagian besar pelajar ini menolak membubarkan diri dan tetap menuntut pemerintah Ibu Kota Beijing memberikan hak suara bagi Hong Kong memilih langsung pemimpin wilayahnya namun Beijing tetap pada keputusan mereka yakni kepala daerah dipilih oleh penguasa parlemen China, Partai Komunis.

Poros tengah telah menyerukan Leung untuk menemui para demonstran. Pengunjuk rasa mengatakan mereka tetap membuka jalan bagi kendaraan ingin lewat dan mereka yang tetap berkegiatan.

Jalan-jalan utama Hong Kong relatif sepi. Banyak warga tertidur serta membersihkan jalan-jalan namun jumlah demonstran semakin membengkak menjelang Hari Nasional China besok.

Saban 1 Oktober China membuat hari libur nasional menandakan berdirinya partai komunis.