Pemilu Malaysia mungkin diundur
Merdeka.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemungkinan besar akan memundurkan pelaksanaan pemilihan parlemen. Berdasarkan sumber di pemerintahan, Barisan Nasional ingin pemungutan suara dilakukan akhir tahun untuk menggaet pemilih mengambang.
Najib akan meresmikan program bantuan dana langsung tunai pada masyarakat Agustus mendatang. Jadwal pelaksanaan kebijakan ini menjadi indikasi pemilihan bakal digelar setelahnya. "Kemungkinan pemilihan umum dihelat kisaran Oktober semakin kuat. Perdana Menteri ingin meyakinkan pemilih tetap memilih Barisan Nasional," ujar sumber itu kepada Kantor berita Reuters, Kamis (7/6).
Merujuk undang-undang Malaysia, Najib yang menentukan jadwal pemilihan. Kubu oposisi sempat memperkirakan pemilihan digelar bulan ini atau Juli.
Sumber yang sama menerangkan pemerintah Malaysia tidak ingin terlalu lama memundurkan pemilihan parlemen. Akibat gonjang-ganjing politik sejak akhir tahun lalu, banyak perusahaan swasta berhati-hati sehingga perekonomian negara itu melambat. Hingga kuartal pertama tahun ini, neraca anggaran Malaysia masih defisit. Pertimbangan ekonomi merupakan faktor penentu kapan pemilihan umum digelar.
Najib sekaligus menteri keuangan juga menanti anggaran 2013 disetujui parlemen sebelum akhirnya menentukan tanggal pemungutan suara. "Kompromi agar anggaran itu disetujui parlemen sedang dilakukan. Harapannya program bantuan langsung tunai bisa berjalan lancar tanpa terkesan membebani keuangan negara," ujar sumber yang menjabat petinggi Barisan Nasional itu.
Ketua Pemuda Partai Keadilan Rakyat Shamsul Iskandar menuding Perdana Menteri Najib Razak sudah menerapkan politik uang jauh sebelum Agustus. "Baru-baru ini mereka (pemerintah) memberi tiap keluarga Melayu miskin 15 ribu ringgit (setara Rp 44,4 juta)," kata Shamsul saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Selasa pekan lalu.
Situasi politik Malaysia sejak awal tahun ini kian memanas. Massa yang menamakan diri Gerakan Bersih 2.0 menggelar unjuk rasa dua bulan lalu. Mereka menuntut pemilihan umum yang lebih adil. Kelompok oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim menuding sistem pemilihan selama ini curang dan hanya menguntungkan koalisi Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka pada 1957.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran KUR Baru 77,4 Persen per 30 November 2023, Ini Biang Keroknya
Pemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaTMS Pemilu Adalah Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat, Berikut Penjelasannya
Pemilu atau Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih para wakil rakyat atau pejabat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaBarisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya