Merdeka.com - Wakil Presiden Filipina, Jejomar Binay, akan mengadakan pembicaraan dengan pemberontak muslim, setelah lima hari insiden bentrokan mematikan di bagian selatan negara itu.

Pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak Front Pembebasan Bangsa Moro (MNLF) mengumumkan gencatan senjata yang dimulai pada hari ini di Kota Zamboanga, seperti dilansir situs bbc.co.uk, Sabtu (14/9).

Tujuan dari pembicaraan itu adalah untuk mengakhiri bentrokan di sana, di mana para pemberontak juga menyandera setidaknya seratus warga.

Jejomar Binay kemarin mengatakan dia telah berbicara melalui sambungan telepon dengan pemimpin MNLF, Nur Misuari, dan Sekretaris Departemen Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin. Dia menjelaskan keduanya setuju untuk menghentikan pertempuran.

Dia menjelaskan bahwa Misuari tidak meminta syarat apapun terkait persetujan gencatan senjata itu.

Presiden Filipina Benigno Aquino, yang terbang ke Zamboanga kemarin, sebelumnya telah mengeluarkan sebuah peringatan kepada para pemberontak agar tidak melukai warga sipil.

Aquino mengatakan pasukan pemerintah memiliki kekuatan yang besar dan tidak ragu untuk menggunakannya.

Lebih dari 22 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak lima hari lalu di Kota Zamboanga. Sekitar 15 ribu warga juga harus mengungsi akibat insiden kekerasan itu.