Merdeka.com - Para orang tua memiliki anak bersekolah di Sekolah Dasar Sandy Hook, Kota Newtown, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, menyerbu toko senjata untuk membekali tempat belajar itu senapan demi membela diri.

Situs orange.co.uk melaporkan, Senin (17/12), salah satu pemilik toko senjata di kota itu mengaku didatangi pasangan mencari senapan untuk mejaga keluarganya. Sejak insiden mengerikan di Sandy Hook penjualan senjata di Newtown melonjak.

Hal sama terjadi pada Juli lalu. Toko senjata ludes diborong saat terjadi pembantaian di sebuah bioskop memutar film perdana The Dark Knight Rises, Negara Bagian Colorado, terutama di wilayah Kota Aurora tempat kejadian perkara. Pembelian ini naik mencapai 43 persen.

Amerika langsung melakukan kontrol sangat ketat untuk penjualan senjata. Namun tidak semudah itu sebab setiap negara bagian memiliki aturan berbeda. Di Connecticut sebenarnya senapan semi otomatis, seperti digunakan Adam Lanza pelaku penembakan Sandy Hook, dilarang untuk diperjual-belikan. Di Negara Bagian Pennsylvania malah sah dan bisa dipergunakan melindungi diri.

Senator Dianne Feinstein mengatakan parlemen bakal merumuskan undang-undang baru tahun depan melarang senjata serbu dan berpeluru lebih dari 10 untuk digunakan sipil. Senapan dipilih Adam ternyata merupakan pistol tangan milik pasukan militer Amerika berada di Afghanistan.

Apapun alasan larisnya penjualan senjata, nampaknya Amerika memang harus merevisi beleid mereka soal ini. Sebab jika tidak, penembakan massal bakal terulang kembali. Tahun ini saja sudah dua kali peristiwa itu terjadi dan membunuh mereka yang tidak mengerti apa-apa.