Pelaku Aksi Terorisme Selandia Baru Berencana Bakar Masjid Setelah Penembakan
Merdeka.com - Pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 2019 yang menewaskan 51 orang, Brenton Tarrant, telah merencanakan membakar masjid tersebut setelah membunuh para korban. Demikian diungkapkan hakim dalam sidang putusan.
Tarrant, yang mengaku sebagai supremasi kulit putih, mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan, dan satu dakwaan terorisme. Sidang putusan dimulai pada Senin dan akan memakan waktu empat hari. Tarrant menolak didampingi kuasa hukum dan mewakili dirinya sendiri di pengadilan.
Menurut dakwaan, yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Barnaby Hawes, teroris tersebut telah merencanakan serangan dengan hati-hati dengan tujuan menimbulkan korban jiwa sebanyak mungkin. Demikian dikutip dari Sputnik News, Selasa (25/8).
Sebelum serangan itu, Tarrant mengumpulkan banyak informasi terkait interior masjid, lokasi, waktu salat, dan tanggal-tanggal penting dalam kalender Muslim untuk memastikan kapan masjid ramai dikunjungi, jelas Hawes dalam video yang dibagikan oleh Selandia Baru Herald.
Selain sejumlah besar senjata api dan amunisi di dalam mobil Tarrant, ada juga “empat wadah bensin yang dimodifikasi yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai alat pembakar. Niat terdakwa adalah untuk membakar masjid pada akhir serangan."
Tarrant, seorang warga negara Australia yang pindah ke Selandia Baru pada 2017, hadir di ruang sidang dan menunjukkan sedikit penyesalan. Dia akan tetap berada di kursi terdakwa selama empat hari mendatang ketika pengadilan mendengarkan kesaksian dari sekitar 66 orang.
Serangan yang dilakukan Tarrant pada 15 Maret 2019 di kota terbesar di Pulau Selatan Selandia Baru itu disiarkan langsung di Facebook melalui kamera yang dikenakan Tarrant pada dirinya sendiri. Facebook kemudian langsung menghapus video tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya
Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Bawean Dengar Dentuman dari arah Laut saat Gempa Tuban, Rumah hingga Masjid Porak Poranda
Warga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaRatapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah
Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya