Pekan Lalu, Donald Trump Sempat Berencana Serang Fasilitas Nuklir Iran
Merdeka.com - Presiden AS Donald Trump sempat meminta opsi untuk menyerang Iran pada pekan lalu dengan alasan untuk menghentikan program nuklirnya yang kini sedang berkembang. Akan tetapi, permintaan tersebut tidak disetujui karena akan meningkatkan konflik yang sangat dramatis, seorang pejabat AS mengatakan pada hari Senin.
Dilansir Reuters, Selasa (19/11), Trump membuat permintaan tersebut pada pertemuan Oval Office pada hari Kamis dengan para pejabat utama AS lainnya termasuk Wakil Presiden AS Mike Pence, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, pejabat baru Menteri Pertahanan Christopher Miller dan Jenderal Mark Milley, Penasehat keamanannya, dan ketua Kepala Gabungan Staf. Demikian informasi pejabat yang enggan diungkapkan identitasnya itu.
Pejabat tersebut juga telah berusaha membujuk Trump untuk tidak melanjutkan serangan tersebut karena berisiko besar bagi masyarakat luas.
Trump telah menghabiskan empat tahun masa kepresidenannya dengan sikap agresifnya terhadap Iran. Ia mundur dari kesepakatan dengan Iran terkait nuklir yang telah disepakati oleh pendahulunya, Barack Obama, dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap berbagai sasaran Iran.
Permintaannya untuk opsi menyerang datang setelah laporan pengawas atom PBB menunjukkan bahwa Iran telah selesai memindahkan aliran sentrifugal canggih pertama dari pabrik di atas tanah di situs pengayaan uranium utamanya ke pabrik bawah tanah. Hal tersebut berupa pelanggaran baru kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar.
Permintaan serangan terhadap fasilitas utama nuklir Iran di Natanz akan menjadi tantangan kebijakan luar negeri yang serius bagi pemerintahan Joe Biden.
Reporter Magang: Farhan Hafizhan
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaHarta kekayaan Mantan Wapres AS, Mike Pence yang tolak mendukung Donald Trump maju Pilpres AS 2024.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca SelengkapnyaIsrael dilaporkan meluncurkan rudal ke Iran pada Jumat dini hari sebagai balasan atas serangan akhir pekan kemarin.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca Selengkapnya