Merdeka.com - Tim investigasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memastikan ada penggunaan gas sarin dalam serangan 21 Agustus lalu di Ghouta, pinggiran Ibu Kota Damaskus. PBB menyatakan gas sarin itu dilepaskan menggunakan sejumlah roket.

Seperti telah diduga laporan PBB itu tidak menyebutkan siapa melancarkan serangan itu.

"Dalam penyelidikan di Ghouta dapat disimpulkan senjata kimia dalam jumlah besar digunakan dalam konflik di Suriah terhadap warga sipil, termasuk anak-anak," kata laporan dipimpin Kepala Tim Investigasi Ake Sellstrom dari Swedia.

"Dari contoh unsur lingkungan, kimia, dam medis yang kami kumpulkan terbukti sangat jelas dan meyakinkan penggunaan sejumlah roket yang membawa gas sarin," kata laporan itu seperti dikutip Reuters.

Kondisi cuaca pada 21 Agustus lalu membenarkan banyak orang tewas dan luka dalam serangan itu. Suhu udara ketika itu turun pada pukul 02.00 dini hari hingga pukul 05.00. Itu berarti udara tidak mengalir ke atas tetap ke bawah ke arah permukaan tanah.

"Senjata kimia yang dilepaskan pada kondisi cuaca seperti itu akan berpotensi membuat gas beracun tetap bertahan di dekat permukaan tanah hingga bisa masuk ke gedung-gedung dan tempat di mana orang berlindung." jelas laporan itu.