Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PBB peringatkan India akan datangnya gelombang panas yang mematikan

PBB peringatkan India akan datangnya gelombang panas yang mematikan Perubahan iklim. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Gelombang panas hebat diduga akan kembali menghantam India. Gelombang panas seperti ini pernah terjadi pada tahun 2015 lalu dan menewaskan hampir 2.500 orang.

Perubahan iklim diperkirakan akan menaikkan suhu lebih tinggi 2 derajat celcius, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Laporan tersebut dirilis oleh Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

Bunyinya alarm peningkatan suhu, memperingatkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat 1,5 derajat celcius.

"Pemanasan global kemungkinan akan mencapai 1,5 derajat celcius (di atas tingkat pra-industri) antara 2030 dan 2052 jika terus meningkat pada derajat yang sama," demikian isi laporan tersebut yang dilansir dari Times of India, Senin (8/10).

Di bagian benua India, laporan IPCC secara khusus menyebutkan Kolkata dan Karachi merupakan salah satu dari kota yang dapat menghadapi ancaman gelombang panas yang meningkat.

"Karachi dan Kolkata dapat mengalami kondisi tahunan yang sama dengan gelombang panas tahun 2015 yang mematikan. Perubahan iklim secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan kematian yang disebabkan peningkatan panas," katanya.

"Sekarang secara ilmiah pemanasan global dapat mempengaruhi kesehatan manusia, menyebabkan jutaan nyawa hilang," kata penulis laporan Arthur Wyns dari Climate Tracker.

Menurut laporan kesehatan IPCC yang disusun oleh para ahli dari Washington, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pelacak iklim, India dan Pakistan menjadi daerah dengan dampak terburuk dalam peningkatan suhu 2 derajat celcius.

Menurut laporan IPCC, kemiskinan diperkirakan meningkat dengan meningkatnya pemanasan global. Harga pangan yang lebih tinggi, kehilangan pendapatan, hilangnya mata pencaharian, kesehatan memburuk dan perpindahan penduduk.

India memancarkan hampir 929 juta ton CO2 dalam fiskal terakhir dari sektor tenaga panas saja, yang menyumbang 79% dari pembangkit listrik negara.

(mdk/ias)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Telinga Panas, Ketahui Cara Mengatasinya

5 Penyebab Telinga Panas, Ketahui Cara Mengatasinya

Telinga panas adalah gangguan umum yang cukup mengganggu.

Baca Selengkapnya
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
6 Februari Peringati Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia, Ini Sejarahnya

6 Februari Peringati Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia, Ini Sejarahnya

Peringatan ini menjadi bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Kelembamban udara tinggi dan angin cenderung rendah sehingga menyebabkan suhu yang dirasakan meningkat dan menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Mencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan

Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan

Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
7 Cara Menghilangkan Panas di Tangan karena Cabai, Lakukan Hal Ini

7 Cara Menghilangkan Panas di Tangan karena Cabai, Lakukan Hal Ini

Rasa panas di tangan usai memegang cabai adalah hal yang umum terjadi. Tak perlu panik, hilangkan dengan cara ini.

Baca Selengkapnya