PBB: Analisa sampel gas beracun di Suriah bisa sampai dua pekan
Merdeka.com - Seorang diplomat tidak disebutkan namanya kemarin mengatakan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, telah menyatakan kepada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwaanalisa sampel yang dikumpulkan tim investigasi PBB dari lokasi serangan senjata kimia di Suriah pada pekan lalu kemungkinan butuh waktu hingga dua pekan untuk menentukan hasil akhirnya.
Diplomat itu menjelaskan bahwa Ban telah mengatakan hal ini kepada delegasi dari Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat selama pertemuan di New York, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (31/8).
Amerika Serikat kemarin juga menyatakan bahwa pihaknya akan menghukum Presiden Suriah Basyar al-Assad atas serangan brutal gas beracun, yang telah membunuh lebih dari 1.400 orang di pinggiran Ibu Kota Damaskus pada 21 Agustus lalu.
"Kita tidak bisa menerima sebuah dunia di mana perempuan dan anak-anak serta warga sipil yang tidak bersalah mendapat serangan gas beracun pada skala yang mengerikan," kata Presiden Amerika Barack Hussein Obama kepada wartawan di Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry juga mengatakan sangat penting untuk tidak membiarkan Suriah lolos dari serangan, sebagai tanda bagi Suriah agar mempertimbangkan lagi untuk menggunakan senjata kimia di masa depan.
"Sejarah akan menghakimi kita semua dengan keras jika kita berpaling dan menutup mata terhadap sebuah diktator nakal yang menggunakan senjata pemusnah massal," ucap Kerry.
Namun, Kementerian Luar Negeri Suriah kembali membantah bahwa pemerintah telah menggunakan senjata kimia, dan mengatakan tuduhan Kerry yang mereka sebut sebagai upaya putus asa untuk membenarkan serangan militer. "Apa yang dikatakannya adalah kebohongan," ujar pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Suriah menanggapi tudingan Kerry.
Tim investigasi PBB rencananya akan meninggalkan Suriah pada Sabtu pagi waktu setempat.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaApresiasi tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnya