Merdeka.com - Sejumlah demonstran perempuan di Mesir mengaku ditangkap, dipukuli, dan dianiaya secara seksual oleh pasukan keamanan. Setelah disiksa mereka dibuang begitu saja di sebuah gurun di luar Ibu Kota Kairo. Kejadian itu berlangsung dua hari lalu.

Para pengunjuk rasa perempuan itu kebanyakan para pegiat yang menentang undang-undang pengadilan militer bagi para demonstran sipil, seperti dilansir situs Huffington Post, Rabu (28/11).

Dalam sebuah rekaman video di media sosial, Mona Seif, salah satu demonstran yang ditangkap, mengaku mereka diseret dan dipukuli sebelum dibuang di gurun.

Rasha Abdullah, salah satu anggota kelompok "Tidak Ada Pengadilan Militer bagi Rakyat Sipil" mengatakan, dia menjemput para demonstran itu dengan mobil di gurun pada Selasa malam. Mereka kemudian menceritakan kepadanya bahwa telah dipukuli dan dianiaya secara seksual.

Pihak keamanan juga masih menangkap banyak demonstran laki-laki menyusul unjuk rasa besar-besaran menentang undang-undang itu di Kairo. Mereka juga memprotes kekuasaan militer.