Merdeka.com - Pasukan Elite Militer Amerika Serikat menggelar operasi khusus di Utara Suriah. Pasukan tersebut memburu target utama yang disebut sebagai pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi.

Newsweek mengutip sumber di Angkatan Darat AS menyebut Al Baghdadi tewas dalam serangan tersebut. Namun perlu uji DNA lebih lanjut untuk memastikan identitasnya.

Pasukan AS menggerebek tempat persembunyian Al Baghdadi di Provinsi Idlib. Sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa itu.

Baghdadi yang mengenakan rompi bom kemudian meledakkan dirinya sendiri. Dilaporkan juga istri pemimpin ISIS itu ikut tewas saat bom itu meledak.

Presiden Trump dilaporkan telah menyetujui operasi penyerangan itu secara langsung. Lewat akun Twitternya, Trump menyebutkan "Sesuatu yang sangat besar akan terjadi!"

Baghdadi terakhir terlihat dalam video propaganda yang dirilis ISIS sekitar bulan April 2019 lalu.

Sosok Baghdadi, tak pernah lagi muncul setelah memberikan ceramah di sebuah masjid di Mosul, Irak pada 2014. Berkali-kali dia dilaporkan terbunuh, namun ternyata dia masih hidup.