Pastur lindungi bocah muslim dari pembantaian di Afrika Tengah
Merdeka.com - Republik Afrika Tengah sedang dilanda kerusuhan bernuansa agama antara pemeluk Kristen dan Islam. Salah satu yang paling parah terjadi di Kota Bossemptele, di pedalaman Barat Daya negara tersebut.
Dilaporkan oleh Times of India, Sabtu (15/11), terjadi insiden ketika beberapa milisi Kristen Antibalaka hendak menghabisi pengungsi, tak terkecuali wanita dan anak-anak yang mayoritas muslim. Mereka bersembunyi di dalam gereja katolik setempat, dipimpin Romo Bernard Kinvi.
Ketika salah satu milisi ingin menembak remaja 14 tahun, bulan lalu, Romo Kinvi maju dan menghalangi mereka. "Kalau mau membunuh dia, langkahi dulu mayatku."
Beruntung anggota milisi itu gentar, lalu mundur teratur. "Saya tentu pernah merasakan takut. Tapi tidak ada pilihan kecuali merawat dan melindungi semua orang yang dirugikan oleh pertumpahan darah ini," kata Romo Kinvi.
Aksi saling serang terus terjadi antara kelompok bersenjata kristen melawan milisi muslim Seleka. Insiden ini terus berulang sejak dua tahun terakhir, tapi jarang diliput oleh media internasional.
Lembaga hak asasi Human Rights Watch (HRW) memperkirakan korban dari pihak muslim maupun kristen sudah mencapai ribuan jiwa.
Romo Kinvi yang warga negara Togo menyatakan di kota kecil Bossemptele saja minimal lebih dari 500 orang tewas karena pertikaian agama tersebut. Islam dianut minoritas di Republik Afrika Tengah, kurang lebih oleh satu juta jiwa. Pemerintah pusat dinilai berperan melanggengkan konflik, karena takut kaum muslim hendak memiliki niat separatis.
Romo Kinvi adalah satu tokoh yang dianggap netral dan jadi penengah konflik. Bulan lalu dia berangkat ke Ibu Kota London, Inggris, untuk melaporkan kekerasan di negara tersebut.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaRibuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaKudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belum lama ini, dua prajurit Komando Pasukan Katak alias Kopaska terlibat adu fisik.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaYuk lihat momen saat Nia Ramadhani habiskan Ramadan hari pertama bareng keluarga suami.
Baca Selengkapnya