Pasien Sekarat di Inggris Sembuh Dari Covid-19 Setelah Koma 48 Hari
Merdeka.com - Ketika Mohammed Azeem sampai di Rumah Sakit Kerajaan Bradford (Bradford Royal Infirmary), dia dalam kondisi kritis, dengan rendahnya oksigen dalam darah - pada satu titik level oksigennya dinilai tak akan bisa menyelamatkan nyawanya, menurut dokter spesialis di ICU yang merawatnya. Tapi luar biasa, dia selamat. Demikian ditulis Dr John Wright.
Kisah Mohammed ini salah satu kisah ajaib. Sopir taksi 35 tahun ini suka berolahraga dan angkat beban dan tak pernah terpikir akan terkena risiko beratnya efek Covid-19.
Saat mulai mengalami sesak napas, dia enggan menghubungi NHS (rumah sakit umum di Inggris) untuk meminta pertolongan, karena mitos yang beredar sebagian warga Asia yang dibawa ke rumah sakit tak pernah kembali dalam keadaan bernyawa.
Temannya, Haleem, bersikeras menelpon ambulans dan membantunya naik ke mobil tersebut karena dia tak bisa berjalan.
Saat Mohammed tiba di rumah sakit, nyawanya dalam bahaya.
"Anak muda ini yang sekarat di depan kami dan dia segera dibawa ke ICU," tulis John Wright, dilansir dari BBC, Rabu (1/7).
Profesor John Wright adalah seorang dokter dan epidemiologis yang bertugas sebagai Kepala Bradford Institute bidang Penelitian Kesehatan. Dia juga pernah menangani epidemi kolera, HIV, dan Ebola di wilayah Afrika. Dia menulis kisahnya sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 untuk BBC.
Mohammed mengalami koma di ICU selama 48 hari, dan berada di rumah sakit selama 68 hari.
Salah satu dokter yang merawatnya adalah konsultan ICU, Dr Michael McCooe. McCooe menyebut Mohammed sebagai pemuda paling sakit parah yang pernah dilihatnya.
Orang sehat memiliki tingkat saturasi oksigen darah 95 persen atau lebih tinggi - dengan kata lain sel darah merah mereka membawa oksigen sebanyak mungkin (100 persen). Tingkat saturasi Mohammed adalah 60 persen sampai 70 persen, dan itu setelah dibantu ventilasi dengan oksigen murni. Bahkan ketika dia diintubasi di ICU, upaya untuk menjaga kadar oksigennya di atas 80 persen, titik di bawah ini ada risiko kerusakan organ seperti jantung dan otak.
Bahkan, selama beberapa pekan setelahnya, Mohammed makin kritis. Beberapa kali saturasi oksigennya turun ke tingkat yang bisa menghilangkan nyawanya. Tim ICU meminta keluarganya mempersiapkan diri untuk hal terburuk.
"Kami beberapa kali berbicara dengan keluarganya, hampir setiap hari, di mana kami membahas kegagalan kami atas apa yang kami lakukan," kata Michael McCooe.
"Kami tidak mengatakan kami menyerah menanganinya, tapi kami hanya ingin mereka tahu kami tidak memberi harapan apapun dia bisa selamat. Dan kemudian kami sangat terkejut dan takjub - dan itu adalah momen harapan nyata bagi banyak orang yang merawatnya, dan bagi orang-orang yang merawat pasien Covid secara umum," jelasnya.
"Gas darahnya menjadi lebih baik, kebutuhan oksigennya berkurang dan kami dapat mempertahankannya secara permanen."
"Kami kemudian memiliki kekhawatiran tentang seperti apa dia ketika kami membangunkannya karena dia memiliki kadar oksigen yang sangat rendah dan otak rentan terhadap hal itu. Tetapi ketika kami membangunkannya dia baik-baik saja secara neurologis. Dia baik-baik saja - kekuatannya secara mengejutkan bagus untuk apa yang telah dia lalui. Hebatnya, dia mampu berhubungan dengan fisio dengan cukup cepat dan sejak saat itu dia tinggal menuju upaya pemulihan. "
"Jadi ketika kami menyemangati dia dari bangsal setelah 10 pekan yang melelahkan, ada perayaan dan sukacita yang besar. Sebagai dokter kita peduli tetapi ilmuwan rasional, jadi ketika mukjizat kecil terjadi sulit untuk tidak kagum. Covid-19 telah menunjukkan kepada kita masing-masing rasa sakit dan penderitaan yang hebat, tetapi juga contoh-contoh ketahanan yang luar biasa," tambahnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya