Panglima militer Hamas selamat dari serangan Israel

Merdeka.com - Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misyaal mengatakan panglima sayap militer Brigade Izzudin al-Qassam Muhammad Daif, 49 tahun, dalam keadaan selamat setelah Israel mencoba membunuhnya dalam sebuah serangan awal bulan ini.

Brigade al-Qassam sebelumnya mengatakan Israel gagal membunuh Daif dalam sebuah serangan menewaskan istri Daif dan putranya berusia tujuh bulan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Jumat (29/8).

Daif diyakini sebagai otak dalam kampanye militer Hamas dari bunker.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak mengatakan Israel sedang memburu Daif. Netanyahu mengatakan setiap pemimpin Hamas menjadi target serangan dan tak seorang pun kebal dari serangan.

Daif sebenarnya sudah cacat lantaran cedera parah akibat tiga kali usaha Israel melenyapkan nyawanya. Dia memang menjadi sasaran nomor wahid negara Bintang Daud itu dalam dua dasawarsa terakhir.Dia diyakini terlibat dalam serangkaian bom bunuh diri dan penculikan.

Daif kini hanya duduk di kursi roda setelah kehilangan dua tangan dan kakinya saat jet tempur Israel mengebom rumah tempat persembunyiannya di Kota Gaza, Juli 2006. Satu matanya buta setelah helikopter Israel mengebom mobil dia tumpangi pada September 2002.

Meski kelihatan tidak berdaya, Yisrael Hasson, mantan bos Shin Beth (dinas rahasia dalam negeri ISrael) dan kini anggota Knesset (parlemen Israel) meyakini Daif masih memiliki kekuatan mental buat memimpin Brigade al-Qassam.

"Dia sangat berpengalaman di lapangan. Dia tahu bagaimana menghitung langkahnya dan bertindak serba dirahasiakan," kata Hasson kepada surat kabar the Times of Israel.