Pangeran Muhammad bin Salman Tangkap Paman & Sepupu Atas Tuduhan Perencanaan Kudeta

Merdeka.com - Pihak berwenang Arab Saudi menangkap tiga pangeran termasuk saudara dan keponakan Raja Salman atas tuduhan merencanakan kudeta. Demikian dilaporkan media Amerika Serikat (AS) pada Jumat, mengisyaratkan konsolidasi kekuasaan lebih jauh oleh pemimpin de facto kerajaan.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz Al-Saud, saudara Raja Salman, dan keponakan raja, Pangeran Mohammed bin Nayef dituding atas pengkhianatan dan ditangkap di rumahnya pada Jumat pagi oleh pengawal kerajaan berseragam hitam. Demikian dilaporkan Wall Street Journal, mengutip sumber-sumber yang tak disebut namanya.
Dikutip dari Alaraby, Minggu (8/2), pengadilan kerajaan Arab Saudi menuduh dua pangeran itu, yang pernah menjadi calon potensial pengganti Raja Salman merencanakan kudeta untuk menggulingkan raja dan putra mahkota. Keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup atau eksekusi mati, kata surat kabar itu.
The New York Times juga melaporkan penangkapan tersebut, menambahkan bahwa adik paling kecil Pangeran Nayef, Nawaf bin Nayef juga ditangkap.
Pria bertopeng dan berpakaian hitam tiba di rumah para pangeran ini dan melakukan penggeledahan. Pihak berwenang Arab Saudi belum menanggapi permintaan konfirmasi berita ini.
"Pangeran Mohammed berani - dia menyingkirkan segala ancaman terhadap kekuasaannya dan memenjarakan atau membunuh kritik terhadap rezimnya tanpa dampak apa pun," kata Becca Wasser, seorang analis kebijakan di RAND Corporation yang berbasis di AS.
"Ini adalah langkah lebih lanjut untuk menopang kekuatannya dan pesan kepada siapa pun - termasuk kalangan kerajaan - untuk tidak menghalanginya."
Pangeran Mohammed telah menyingkirkan Pangeran Nayef, mantan pangeran mahkota dan menteri dalam negeri, pada 2017 untuk menjadi pewaris takhta paling kuat di kerajaan.
Pada saat itu, saluran televisi Saudi menunjukkan Pangeran Mohammed mencium tangan pangeran yang lebih tua dan berlutut di hadapannya untuk menunjukkan rasa hormat.
Laporan media Barat kemudian mengatakan bahwa pangeran yang digulingkan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah, sebuah klaim yang dibantah keras otoritas Saudi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Potret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus
Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca Selengkapnya
Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca Selengkapnya
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah
Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca Selengkapnya
Serahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnya
Pacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga
Lama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.
Baca Selengkapnya
Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca Selengkapnya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya