Palestina siap tuntut lagi keanggotaan penuh PBB
Merdeka.com - Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bersiap menuntut Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa meningkatkan status keanggotaan negara itu. Hal ini merupakan peringatan bagi Israel yang terus menunda upaya negosiasi damai kedua negara.
Harian Haaretz melaporkan, Senin (9/4), peringatan itu diucapkan saat Abbas menemui delegasi Israel di Ibu Kota Yerusalem, Palestina. Abbas sekaligus menitipkan surat kepada Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad yang akan menemui petinggi Israel seminggu lagi. Surat itu berisi tuntutan agar perundingan damai segera dilakukan, maksimal sebulan ke depan.
Abbas mengajukan permohonan serupa tahun lalu. Namun banyak pihak meyakini itu sekadar manuver politik untuk menyaingi popularitas Hamas yang meningkat pascapertukaran tahanan dengan Israel.
Perundingan kedua negara mandek sejak dua tahun terakhir karena Israel meminta Palestina berunding tanpa syarat. Sebaliknya, pemerintahan Abbas mendesak pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dihentikan sebagai syarat mutlak berdamai.
Palestina selama ini hanya sebagai pemantau di forum-forum PBB. Amerika Serikat meminta negara yang dijajah Israel itu menangguhkan permohonan keanggotaan penuh ke Majelis Umum sampai pemilihan presiden usai. Alasannya, Negeri Paman Sam itu belum bisa fokus memantau perkembangan konflik Israel dan Palestina dalam masa kampanye saat ini.
Pihak Palestina menolak usulan Amerika. "Selain surat itu, kami juga tidak segan mempercepat proses permohonan peningkatan status keanggotaan PBB tanpa harus menunggu pemilihan presiden Amerika Serikat," ujar Abbas.
Bila permintaan Palestina dipenuhi dan tidak ada veto, otomatis negara mayoritas muslim itu menjadi bangsa berdaulat yang bakal memicu sengketa wilayah baru. Israel dipastikan menghindari kemungkinan itu karena akan terjadi ketegangan di kawasan Yerusalem yang jadi rebutan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menurut sumber Haaretz, sedang memerintahkan pejabat kementerian luar negeri Yitzhak Molcho mempelajari isi surat serta ancaman Abbas.
Awal tahun lalu, beberapa negara sempat mempertemukan kedua negara yang terus bertikai itu di Kota Jenewa, Swiss. Perundingan gagal karena kedua pihak bersikeras dengan posisi politik masing-masing.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara
tentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPBB: Gaza Alami Kelaparan Massal Akibat Pengeboman dan Blokade Israel
Sejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaIsrael Curi 800 Hektar Tanah Rakyat Palestina di Tepi Barat
Ratusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas
Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca SelengkapnyaIsrael Tembaki Konvoi Kendaraan PBB Berisi Bantuan Makanan untuk Gaza
Kendaraan ini sedang menuju Gaza Utara ketika pasukan Israel menembakinya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Pria Palestina Diperlakukan Keji Tentara Israel 'Mereka Minta Kami Panggil Anjing Sebagai Tuan'
Perlakuan keji dialami oleh seorang tahanan asal Palestina oleh tentara Israel. Seperti apa kisahnya?
Baca SelengkapnyaBiadabnya Israel, Bomnya di Gaza Membuat Balita ini Dijahit 200 Jahitan di Wajah & Kehilangan Lidah Hingga Tangan
Potret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Baca SelengkapnyaFOTO: Masa Bodoh dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB, Israel Masih Terus Menggempur Gaza, Puluhan Warga Palestina Tewas
Serangan Israel terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan menghentikan serangannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca Selengkapnya