Pakar antiterorisme didikan AS malah gabung ISIS
Merdeka.com - Bekas perwira polisi Tajikistan bernama Gulmurod Khalimov belum lama bergabung dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Padahal dia lima kali mendapat pelatihan dari Amerika Serikat mengatasi terorisme, termasuk kemampuan menghadang aksi militan seperti ISIS.
Khalimov, sebelum desersi, adalah kepala pasukan khusus kontrateroris, biasa disebut Divisi OMON, Kepolisian Tajikistan. Kementerian Luar Negeri AS membenarkan perwira berprestasi itu kini membelot ke ISIS.
Dilaporkan Le Monde, Sabtu (30/5), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Pooja Jhunjhunwala mengaku kecewa mengetahui polisi khusus Tajikistan itu justru bergabung dengan militan pro-khilafah.
"Bisa kami pastikan (Khalimov) memang ikut serta dalam 5 pelatihan kontraterorisme kerja sama Tajikistan-AS, termasuk tiga kali latihan di Lousiana," ujarnya.
Khalimov disebut-sebut salah satu polisi paling cemerlang di Tajikistan. Tapi sejak lama dia memang cukup anti negara Barat. Selain itu, dia pun tak setuju bila negaranya akrab dengan Rusia. "Dia menyatakan orang Tajikistan hidup menderita ketika harus mencari uang di Rusia," sebut laporan intelijen.
Aksi pembelotan menggegerkan ini terungkap setelah wajah Khalimov muncul dalam video latihan para militan di Suriah awal Mei. Dia mulai desersi dari Kepolisian Tajikistan sejak April 2015. Khalimov termasuk dari lebih dari 4 ribu militan asing asal Asia Tengah yang bergabung dengan ISIS.
"Banyak orang Tajikistan yang kini bergabung dengan khilafah. Ingatlah pemerintah Tajikistan, kami akan pulang lalu menegakkan syariah Islam," kata Khalimov dalam video itu sambil mengenakan turban warna hitam.
Pengamat militer mengingatkan agar AS lebih selektif memberi pelatihan. Alumnus pendidikan kontraterorisme biasanya lihai meramu bahan peledak serta menguasai taktik perang kota. Orang seperti Khalimov juga bisa melatih militan untuk menyerbu sasaran yang dijaga ketat, misalnya Kedutaan Asing atau gedung perkantoran.
"Itu adalah kemampuan yang berbahaya," kata mantan perwira intelijen Angkatan Darat AS Michael Breen.
"Jika orang seperti Khalimov bergabung, saya khawatir banyak perwira kepolisian atau militer yang radikal juga terinspirasi untuk menyeberang ke ISIS," kata Pengamat Politik Asia Tengah Aleksei Malashenko.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Lulusan Terbaik Akpol 1991, Jenderal Bintang 3 ini Kini jadi Anak Buah Teman 1 Angkatannya
saat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPengancam Tembak Anies di Kaltim Serahkan Diri ke Polisi, Begini Cerita Lengkapnya
Polisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua RT Ungkap Detik-Detik Penangkapan Penjual Sertifikat Habib Palsu, Berawal dari Polisi Menyamar
Tujuan pria tersebut semulanya bukan ingin melakukan penangkapan terhadap target operasinya, melainkan urusan yang lain.
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaBatal Diperiksa Kemarin, Siskaeee Minta Polisi Jadwal Ulang 15 Januari 2024
Sedianya, Siskaeee diperiksa pada Senin (8/1/2024) kemarin.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya