Pahatan Tulang Berusia 51.000 Tahun Ini Jadi Bukti Manusia Neanderthal adalah Seniman
Merdeka.com - Manusia Neanderthal kerap digambarkan sebagai "manusia gua", sepupu Homo Sapiens, yang berotot tapi tak punya otak. Namun temuan baru menyatakan citra usang itu tidak akurat.
Sama seperti Homo sapiens, Neanderthal menghasilkan karya seni lebih dari 50.000 tahun lalu. Ini menunjukkan mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang pemikiran abstrak dan perilaku yang sangat kompleks.
Menurut laporan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution, ditemukan tulang kaki berukir atau berpahat terbuat dari tulang rusa raksasa (Megaloceros giganteus), spesies rusa yang telah punah di Eurasia.
Tulang tersebut berusia 51.000 tahun berdasarkan penanggalan karbon dan ditemukan di bekas pintu gua Einhornhohle di Gunung Harz, Jerman utara, seperti dikutip dari laman IFL Science, Senin (13/3).
Ketika gua ini dieksplorasi berabad-abad yang lalu, muncul rumor yang mengatakan gua ini berisi kerangka unicorn, tapi ternyata yang manusia Neanderthal yang pernah mendiami gua tersebut.
Tulang rusa raksasa hanya menampilkan sejumlah sayatan lurus yang disusun secara artistik dalam pola chevron. Ini mungkin tidak terdengar seperti mahakarya prasejarah, tetapi tindakan menciptakan objek semacam itu membutuhkan imajinasi konseptual dan kemampuan kognitif tingkat tinggi. Lagi pula, kita belum pernah melihat kerabat terdekat kita yang masih hidup, simpanse, melakukan perilaku seperti ini.
Selain itu, Neanderthal tampaknya telah menggunakan beberapa keterampilan rumit untuk membuat benda tersebut. Analisis mikroskopis dan replikasi eksperimental menunjukkan. tulang direbus terlebih dahulu untuk melunakkannya sebelum diukir.
Para peneliti juga mencatat, rusa raksasa langka di utara Pegunungan Alpen saat ini, yang menunjukkan bahwa objek ini memiliki arti khusus.
Neanderthal hidup di Eurasia antara 430.000 dan 40.000 tahun lalu, sedangkan anatomi manusia modern muncul sekitar 300.000 tahun lalu. Namun demikian, manusia menciptakan karya seni tidak kurang dari 100.000 tahun lalu yaitu ornamen manik-manik kerang dan kemudian muncul pahatan, lukisan dinding gua, dan lainnya sekitar 40.000 tahun lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern
Asal-usul spesies kita, Homo sapiens, telah menjadi teka-teki bagi para ahli paleoantropologi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaStudi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu
Temuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya
Bukti batu api yang dijadikan sebagai anak panah ditemukan di gua Prancis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pecahan Tengkorak Berusia 210.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Arkeolog Ungkap Sosoknya
Tengkorak ini ditemukan terjepit di dinding teratas Gua Apidima di Yunani.
Baca SelengkapnyaFosil Telinga Kera Berusia 6 Juta Tahun Ungkap Bagaimana Manusia Bisa Berjalan Tegak Dua Kaki
Fosil yang dianalisis peneliti milik Lufengpithecus, yang ditemukan di Yunan, China.
Baca SelengkapnyaArkeolog Ungkap Temuan: Kapan Manusia Purba Mulai Berbicara!
Kemampuan berbicara manusia purba pertama kali tercatat di wilayah Afrika timur dan selatan.
Baca SelengkapnyaMeneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?
Penelitian terbaru di jurnal Innovation ungkap evolusi pergerakan manusia. Tim ilmuwan gunakan fosil kera prasejarah, Lufengpithecus 6 juta tahun. Simak disini
Baca Selengkapnya"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo
Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaDitemukan Hunian dari Zaman Pleistosen, Ini Sederet Fakta Gua Harimau di Ogan Komering Ulu
Penelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca Selengkapnya