Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Organisasi & Aktivis HAM Asal Rusia, Ukraina, & Belarusia Raih Nobel Perdamaian 2022

Organisasi & Aktivis HAM Asal Rusia, Ukraina, & Belarusia Raih Nobel Perdamaian 2022 Anggota Memorial Moscow pada 18 November 2021. ©Alexander Nemnov/AFP

Merdeka.com - Nobel Perdamaian 2022 dimenangkan oleh organisaai hak asasi manusia (HAM) asal Rusia (Memorial) dan Ukraina (Center for Civil Liberties), serta aktivis HAM Belarusia, Ales Bialiatski. Pengumuman disampaikan komite Nobel Norwegia pada Jumat (7/10).

"Pemenang Nobel Perdamaian mewakili masyarakat sipil di negara asal mereka. Mereka selama bertahun-tahun telah memperjuangkan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak fundamental warga," jelas komite Nobel dalam keterangan persnya, dikutip dari laman Nobel Prize.

Komite Nobel menilai, tiga pemenang ini telah melakukan upaya luar biasa besar dalam mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran HAM, dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Bersama-sama mereka menunjukkan pentingnya masyarakat sipil untuk perdamaian dan demokrasi," jelasnya.

Memorial dibentuk para aktivis HAM pada 1987, yang saat itu masih menjadi Uni Soviet. Tujuannya adalah untuk mengungkap pelanggaran HAM dan kekejaman era Stalin.

Menurut komite Nobel, Memorial ingin memastikan para korban penindasan rezim komunis tidak akan pernah dilupakan. Pada 2009, kepala cabang Memorial di Chechnya, Natalia Estemirova dibunuh karena aktivitas mereka. Pada Desember tahun lalu, Mahkamah Agung Rusia memerintahkan penutupan Memorial International.

Ales Bialiatski merupakan pendiri Viasna, organisasi HAM yang mendokumentasikan dan memprotes otoritas atas penyiksaan terhadap tahanan politik. Dia salah satu inisiator gerakan demokrasi pada pertengahan 1980-an di Belarusia.

"Dia mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan demokrasi dan perdamaian di negaranya," jelas komite Nobel.

Pemerintah berusaha membungkamnya dan dia dipenjara tanpa diadili sejak 2020.

Center for Civil Liberties didirikan di Kiev pada 2007 bertujuan untuk memajukan HAM dan demokrasi di Ukraina. Kelompok ini mendorong pemerintah menjadikan Ukraina sebagai negara demokrasi penuh.

Setelah invasi Rusia di Ukraina pada Februari lalu, kelompok ini terlibat dalam upaya mengidentifikasi dan mendokumentasikan kejahatan perang Rusia terhadap warga sipil Ukraina.

Hadiah untuk pemenang penghargaan paling bergengsi di dunia ini sebesar 10 juta Krona Swedia atau sekitar Rp13,7 miliar yang akan dibagi tiga, dilansir CNN. Para pemenang akan menerima penghargaan tersebut secara resmi pada 10 Desember mendatang, saat peringatan kematian Alfred Nobel.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran

10 WNI Diklaim Ikut Perang di Ukraina, Mabes TNI: Kita Tidak Mengenal Tentara Bayaran

ugraha juga menerangkan terkait doktrin jati diri sebagai Prajurit TNI yang memiliki empat nilai yakni, TNI Rakyat, TNI Pejuang, TNI Nasional, dan Profesional.

Baca Selengkapnya
Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum

Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud: Indonesia saatnya Dipimpin Rambut Putih dan Pendekar Hukum

Hasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Daftar 4 Alumni Kampus Inggris Asal Indonesia Terima Penghargaan dari British Council

Daftar 4 Alumni Kampus Inggris Asal Indonesia Terima Penghargaan dari British Council

Para lulusan kampus Inggris tersebut dapat mendaftarkan diri dan organisasi yang mereka gagas, yang memberikan dampak nyata bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Megawati dan Lima Tokoh Dunia Rumuskan Pemenang Kategori Perorangan dan Organisasi di Zayed Award 2024

Megawati dan Lima Tokoh Dunia Rumuskan Pemenang Kategori Perorangan dan Organisasi di Zayed Award 2024

Hal itu disampaikan Megawati usai mengikuti rapat sesi pertama bersama lima tokoh dewan juri Zayed Award di Hotel de Russie, Roma, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
4 Sumber Harta Orang Paling Kaya di Indonesia

4 Sumber Harta Orang Paling Kaya di Indonesia

Dari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya