Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang Korea Punya Sederet Alasan untuk Tetap Pakai Masker Meski Pandemi Usai

Orang Korea Punya Sederet Alasan untuk Tetap Pakai Masker Meski Pandemi Usai Aktivitas Warga Korea Selatan. ©2020 REUTERS/Heo Ran

Merdeka.com - Di Korea Selatan, sebelum Covid-19, masker sebagian besar digunakan para selebritis untuk menutup wajah mereka atau dipakai orang pada hari ketika tingkat polusinya tinggi.

Hampir dua tahun berlalu sejak memakai masker menjadi kewajiban di berbagai tempat umum di negara tersebut.

Namun, pemakaian masker di Korea Selatan tampaknya bakal segera kembali menjadi pilihan pribadi lagi ketika negara itu berhasil mengatasi gelombang infeksi Covid varian Omicron.

Angka infeksi harian turun, dan pendekatan pemerintah untuk mengatasi pandemi berubah, di mana negara itu mulai mencoba untuk hidup dengan virus dan Covid-19 diperlakukan lebih seperti penyakit endemik.

Pemerintah telah mencabut pembatasan jam operasional fasilitas-fasilitas tertentu dan jumlah maksimal orang yang diizinkan menghadapi perkumpulan. Masker, saat ini, masih diwajibkan.

Namun tampaknya tidak semua orang siap melepaskan masker. Beberapa orang menemukan manfaat tak terduga memakai penutup wajah itu, sedangkan yang lainnya masih takut terinfeksi virus corona.

"Awalnya tidak nyaman, tapi sekarang saya biasa memakai masker di manapun - di kantor, di transportasi publik, dan di pusat kebugaran. Akan terasa aneh tidak menutup wajahku di depan orang lain," kata seorang pegawai kantoran di Seoul, Choi Young Kyung (28).

"Dan jujur saja, saya suka saya bisa menutup setengah wajah saya ketika saya berbicara dengan atasan saya di tempat kerja. Mereka sepertinya tidak memperhatikan saya tersenyum hanya dengan mata saya, tidak dengan mulut saya, keahlian bermanfaat yang saya miliki berkat masker," lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (20/4).

Beberapa orang berencana tetap memakai masker karena telah terbukti efektif mencegah penyakit lainnya, tidak hanya virus corona.

"Sebelum pandemi, saya sering mengalami sakit tenggorokan dan pilek. Saya belum mengalami gejala apapun selama dua tahun terakhir, yang berarti masker sangat efektif mencegah penyakit lain," kata pemilik restoran di Seoul, Lee Jae Gil (55).

"Saya mungkin akan tetap memakainya kecuali selama hari-hari terpanas pada musim panas," lanjutnya.

Seorang mahasiswa di Universitas Korea, Lee (22) juga mengatakan akan tetap memakai masker karena takut terkena virus. Apalagi saat ini dia mulai menjalai kuliah tatap muka dan berbagai kegiatan dilakukan di kampus.

"Bahkan walaupun kewajiban masker dicabut untuk luar ruangan, saya akan tetap memakaianya di manapun," ujarnya.

Profesor psikologi Universitas Dankook, Lim Myung Ho mengatakan, walaupun Korea Selatan memberikan pilihan memakai masker kepada setiap individu, masker tidak akan segera menghilang.

"Sebelum krisis kesehatan, masker dianggal hanya dipakai oleh orang yang sakit atau mereka yang sangat khawatir dengan kesehatan mereka. Sekarang, itu telah menjadi cara yang berguna untuk menutup wajah kita untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan, dan itu juga menjadi tanda menunjukkan rasa hormat kepada orang lain," paparnya.

Lim menjelaskan, akan membutuhkan waktu bagi masyarakat untuk terbiasa dengan interaksi tatap muka di dunia pascapandemi.

Sifat kolektivis

Para ahli juga menekankan, tidak seperti negara-negara Barat di mana kewajiban masker diprotes melalui gerakan unjuk rasa karena dianggap melanggar kebebasan pribadi, perdebatan semacam itu tidak terjadi di Korea Selatan.

Ahli sosiologi Universitas Sungkyunkwan, Koo Jeong Woo mengatakan hal ini mencerminkan "sifat kolektivis" orang Korea.

"Orang Korea tidak hanya terbiasa menaati aturan yang ditetapkan pemerintah, mereka juga takut menonjol. Walaupun memakai masker tidak diwajibkan di luar ruangan jika tetap menjaga jarak satu sama lain, setiap orang memakainya, karena mereka khawatir soal pandangan orang lain," jelasnya.

Koo juga memprediksi walaupun aturan masker dicabut, mayoritas masyarakat akan tetap memakainya di tempat-tempat umum seperti subway dan pusat kebugaran.

"Masker wajah adalah alat yang sangat penting untuk mencegah infeksi, tapi itu mengkhawatirkanku bahwa dampak negatifnya pada masyarakat diabaikan," jelasnya.

"Menutup sebagian wajah kita saat ngobrol mengganggu interaksi sosial dan kemampuan berbagi emosi," pungkasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata 10 Langkah Perawatan Wajah ala Korea Memiliki Manfaat dan Efek Samping Secara Medis

Ternyata 10 Langkah Perawatan Wajah ala Korea Memiliki Manfaat dan Efek Samping Secara Medis

Perawatan wajah ala Korea memusatkan diri pada tiga pilar utama: membersihkan, melembapkan, dan melindungi.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus

Polisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus

Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.

Baca Selengkapnya
Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Manfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres

Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya