Merdeka.com - Jumlah warga Inggris berusia paruh baya hidup tanpa pasangan dan anak meningkat. Kenaikannya sekitar 50 persen sejak 1990-an.

Jumlah pernikahan di Inggris dari tahun ke tahun turun. Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (2/11), saat ini di Inggris ada hampir 2,5 juta warga berusia 45 hingga 64 tahun hidup sendiri.

Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan pria belum berkomitmen untuk menjalin hubungan jangka panjang atau mereka sudah bercerai semakin sulit mendapatkan pasangan ketika mereka mencapai usia paruh baya. Salah satu alasannya lantaran perempuan paruh baya mempunyai pekerjaan kurang berminat menjalin hubungan dengan lelaki kere.

Data statistik menunjukkan jumlah lelaki tinggal sendiri lebih tinggi ketimbang perempuan. Enam tahun lalu ada 6,6 juta warga melajang. Di tahun ini jumlah itu meningkat menjadi 7,6 juta orang.

Penduduk berusia 45-64 tahun hidup sendiri pada 1996 ada 1,5 juta dan tahun ini menjadi 2.4 juta. Masih di tahun itu, jumlah lelaki lajang 700 ribu dan tahun ini menjadi 1,3 juta. Sedangkan perempuan tidak menikah pada 1996 ada 800 ribu dan tahun ini menjadi 1,1 juta.

Pengamat keluarga Patricia Morgan mencemaskan fenomena ini. "Kita harus bertanya pada pemerintah kenapa mereka membiarkan ini terjadi," ujarnya.

Dia membantah biaya hidup sendiri di Inggris lebih murah ketimbang berkeluarga. "Pemerintah harus menyadari meningkatnya angka warga hidup sendiri itu artinya pelayanan kesehatan dan sosial juga meningkat," katanya.

Harry Benson dari Yayasan Pernikahan menyatakan dengan hidup berkeluarga maka kewajiban membayar pajak pada negara menjadi lebih ringan. "Jika hidup berkeluarga, mereka bisa mengurangi biaya pajak," katanya.