Oposisi di Malaysia menang karena isu korupsi, berbeda dengan di Indonesia
Merdeka.com - Mahathir Mohamad resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia baru, menggantikan Najib Razak, dengan perolehan 112 dari 122 parlemen. Kemenangan Mahathir sebagai pihak oposisi juga menjadi sorotan saat mengalahkan partai koalisi Najib.
Sebagai negara tetangga, peristiwa tersebut kerap dikaitkan dengan Indonesia yang sebentar lagi menghadapi pemilihan umum. Peneliti politik internasional, Adriana Elisabeth menilai kemenangan oposisi di Malaysia tidak secara otomatis digambarkan sebagai peluang bagi oposisi pada pemilihan umum di Indonesia.
Dalam satu diskusi, dia mengatakan, kemenangan oposisi pada pemilihan raya umum Malaysia terjadi akibat skandal korupsi besar yang diduga dilakukan Najib.
"Kalaupun terjadi, tidak sedramatis di Malaysia karena jelas di Malaysia kasusnya Najib dengan skandal korupsi yang luar biasa dan bahkan lebih berpengaruh di masa Najib justru istrinya. Ini tidak dikontekskan sama dengan kita hari ini," ujar Adriana, Sabtu (12/5).
Dia menuturkan, sistem demokrasi di Indonesia lebih baik ketimbang negara jiran tersebut. Sehingga dinamika politik di Malaysia tidak akan sama dengan dinamika politik di Indonesia.
"Kalaupun nanti oposisi menang di 2019 pasti tidak akan sama dinamikanya. Jauh sekali. Kita sudah jauh lebih terbuka," ujarnya.
Koalisi Mahathir yang bernama Pakatan Harapan juga merebut kemenangan tujuh dari 13 negara bagian yakni Penang, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Kedah, Perak, dan Johor. Nantinya, Pakatan Harapan akan membentuk kabinet baru dan perdana menteri akan dilantik.
Mahathir berjanji pemerintahan baru nanti tidak akan melakukan 'balas dendam' politik terhadap pemerintahan sebelumnya.
Para pengamat menilai kemenangan oposisi di Malaysia ini menunjukkan penolakan rakyat terhadap status quo politik yang selama ini dikuasai Barisan Nasional sejak Malaysia merdeka pada 1957.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca Selengkapnya