Ongkos jadi presiden AS capai Rp 13,7 triliun, buat apa saja?
Merdeka.com - Empat tahun lalu Barack Hussein Obama menghabiskan uang sebesar USD 750 juta (Rp 10,2 triliun) untuk memimpin Amerika Serikat sebagai presiden buat kedua kalinya. Sebagai perbandingan, angka itu setara dengan mengirim manusia ke bulan.
Pemilihan presiden Negeri Abang Sam pada 2016 ini sudah dimulai. Ada 14 kandidat yang dinyatakan lolos dan ongkos menjadi presiden tampaknya akan kembali memecahkan rekor. Untuk apa saja uang sebanyak itu dihabiskan?
Buat menjawab pertanyaan itu, National Journal menggunakan data dari Komisi Pemilihan Umum dan Pusat Responsif Politik dalam menggambarkan ongkos kampanye Obama menjadi presiden buat periode kedua pada 2012.
Kampanye presiden menyedot dana yang besar dalam banyak hal: dari mulai sewa tempat kampanye, biaya perjalanan, dan konsultasi. Belum lagi biaya periklanan dan produksi video.
Pemilu sejatinya adalah soal belanja iklan. Beberapa perusahaan mendulang untung berkat dana kampanye yang dibelanjakan para calon presiden.
Contohnya Obama. Belanja iklan Obama di media pada 2012 mencapai 65 persen dari total Rp 9,9 triliun yang digelontorkan. Itu sudah termasuk biaya iklan di televisi, radio, ongkos marketing digital, dan biaya iklan cetak.
Yang terbesar menyedot dana adalah iklan digital.
Warga Amerika rata-rata menghabiskan waktu 11 jam menggunakan media elektronik, baik komputer dan ponsel pintar, hal itu tentu tidak luput dari perhatian para kandidat.
Pada 2008 Obama menghabiskan USD 21,1 juta atau setara Rp 2,8 triliun untuk iklan digital. Empat tahun kemudian angka itu menjadi lebih dari tiga kali lipatnya.
Jika tren itu berlanjut maka pada 2016 ini seorang bakal capres akan membutuhkan dana sekurangnya USD 260 juta atau Rp 3,5 triliun untuk iklan digital saja. Dan secara total keseluruhan dana kampanye yang dibutuhkan seorang kandidat capres di 2016 ini bisa mencapai USD 1 miliar atau Rp 13,7 triliun.
Kalau begitu perusahaan mana saja yang mendulang untung dari kampanye capres ini?
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, peralatan medis hingga makanan dengan total senilai satu juta dolar AS untuk Palestina dan Sudan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca Selengkapnya