Negara Timur Tengah kompak penjarakan orang makan saat Ramadan
Merdeka.com - Kepolisian Uni Emirat Arab memperingatkan setiap orang sedang berada di negara itu agar tidak makan, minum, dan merokok selama siang hari di depan umum, ketika bulan Ramadan tiba. Hal itu dilakukan sebagai langkah dari menghormati mereka yang menjalankan ibadah puasa.
"Makan, minum, dan merokok siang hari ketika puasa merupakan kekerasan secara visual bagi yang menjalankan ibadah. Itu merupakan tindakan kriminal dan dapat dihukum," ujar Wakil Direktur Investigasi Kriminal Kepolisian Dubai, Kolonel Mohammad Nasser Al Razooqi, seperti dilansir dari gulfnews.com, Rabu (17/6).
Rupanya hal ini berlangsung tiap tahun di Dubai. Polisi Dubai mengatakan tahun lalu menangkap dua warga Arab dan seorang pelancong Eropa sedang makan dan minum di siang hari saat Ramadan.
Selama tiga tahun belakangan, setidaknya 24 orang ditangkap kepolisian Dubai lantaran melanggar peraturan makan-minum di ruang publik saat bulan puasa.
Aturan makan-minum yang ketat bagi non-muslim ini juga berlaku di Oman serta Arab Saudi. Di Oman, sebagai contoh, warga lokal maupun pelancong asing akan ditahan 10 hari bila kedapatan tidak puasa di ruang publik.
Kepolisian Oman mengakui menangkap banyak turis dan pekerja asing karena tidak tahu ada aturan tersebut.
Ketua Dewan Ulama Oman Sufyaan Khalifa membanta bila aturan negaranya tidak adil bagi orang asing. "Kami menghormati hak orang non-muslim tidak berpuasa, kami hanya melarang mereka makan di tempat umum," tuturnya.
Sebagai jalan tengah, pemerintah Oman mengizinkan beberapa restoran tetap buka. Untuk melayani warga non-muslim atau orang asing, restoran itu diwajibkan mengirim makanan ke rumah masing-masing.
Aturan lebih tegas dilansir oleh Kerajaan Arab Saudi. Larangan makan-minum serta merokok diterapkan di seluruh tempat terbuka, artinya mencakup jalan raya maupun kantor.
Jika ada ekspatriat atau pekerja asing melanggar, sanksinya adalah langsung dideportasi. "Tidak ada pengecualian, kalau ingin tinggal di Saudi maka harus menghormati hukum kerajaan," tulis pernyataan pers Kementerian Dalam Negeri Saudi.
Di Saudi, ada 12 ribu petugas disebar selama Ramadan untuk memantau warung makan, restoran, atau tempat umum, termasuk menutup tempat makan yang masih buka. Selama tiga tahun terakhir, ada 16 ribu orang didenda sampai dideportasi, lantaran melanggar aturan itu.
Dubai lebih moderat dibanding Oman atau Saudi. Ada restoran yang tetap buka, rata-rata berlokasi di hotel untuk melayani orang asing. Informasi tempat makan yang masih buka disebarkan melalui media nasional.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaBubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya