Merdeka.com - Di tengah makin memanasnya bentrokan antara pendukung dan anti Presiden Muhammad Mursi di Mesir dalam sepekan terakhir, belum lagi terdengar kabar bagaimana nasib Mursi selepas dia dikudeta militer Rabu pekan lalu.

Kabar terakhir sebelum Panglima Angkatan bersenjata sekaligus Menteri Pertahanan Letnan jenderal Abdil Fattah al-Sissi mengumumkan Mursi tidak lagi menjadi presiden, dia menolak mentah-mentah untuk mundur.

"Langkahi dulu mayat saya!" teriak Mursi seperti dilansir kantor berita Associated Press pekan lalu.

Pekan lalu pasukan militer Mesir mengancam akan turun tangan jika pemerintah dan oposisi tidak dapat memenuhi tuntutan rakyat. Ultimatum dari militer selama 48 jam akhirnya tidak digubris Mursi dan dia pun ditangkap.

Hari terakhir, komunikasi dengan Mursi terputus. Menurut seorang ajudannya, dia dikenai tahanan rumah di markas Garda Republik. Ikhwanul Muslimin juga membenarkan kabar penangkapan Mursi itu.

Kantor kepresidenan Mesir masih sempat berkicau di media sosial Twitter atas nama dia usai penangkapan.

"Pengumuman pasukan militer yang kembali berkuasa itu merupakan kudeta dan ditolak oleh seluruh rakyat Mesir," bunyi salah satu kicauan atas nama Mursi.

"Mursi mendesak warga sipil dan anggota militer menjunjung tinggi hukum dan konstitusi serta menolak kudeta yang membuat Mesir kembali zaman sebelumnya."

"Presiden Mursi mendesak semua orang untuk menghormati perdamaian dan menghindari pertumpahan darah sesama anak bangsa."

Hingga hari ini kabar Mursi masih belum terdengar. Dia pun belum mengeluarkan pernyataan langsung sejak penangkapan. Nasib Mursi masih teka-teki.