Najib umumkan susunan kabinet baru
Merdeka.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemarin mengumumkan formasi kabinet baru untuk membatu dirinya melewati sejumlah agenda ambisius dalam mentransformasi ekonomi dan politik di negeri jiran itu.
Surat kabar the Star melaporkan, Rabu (15/5), Najib mengatakan kabinetnya itu terdiri dari campuran teknokrat dan wakil-wakil dari masyarakat sipil, yang akan memberikan pengalaman berharga dari luar pemerintah, serta susunan menteri-menteri yang sudah berpengalaman dan wajah-wajah muda.
"Kabinet ini juga terdiri dari beragam etnis yang ada di Malaysia," kata Najib.
Wajah-wajah baru ini, terdiri dari pegiat anti-korupsi dan presiden transparansi internasional (Malaysia) Paul Low yang akan menjadi menteri di Kantor Perdana Menteri, lalu P. Waytha Moorthy yakni seorang pegiat hak asasi manusia dan Ketua Hindraf, sebuah LSM yang mengkampanyekan persamaan hak bagi warga keturunan India dan akan menjadi wakil menteri di Kantor Perdana Menteri.
Abdul Wahid Omar, presiden dan pemimpin dari Maybank, satu dari lima bank terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah nasabah sebanyak 22 juta. Abdul akan menjadi menteri di Kantor Perdana Menteri.
Sementara Khairy Jamaluddin (37 tahun) yang kembali terpilih menjadi anggota parlemen Kota Rembau, di mana dia mendapat mayoritas suara yakni tiga kali lipat lebih dari 18.000 suara. Dia akan menjadi Menteri urusan Pemuda dan Olahraga.
Abdul Rahman Dahlan, terpilih menjadi anggota parlemem untuk Kota Belud di Negara Bagian Sabah. Dia akan memimpin Departemen Kesejahteraan untuk Perkotaan Baru, Perumahan dan Pemerintah daerah.
"Kabinet baru ini akan bertanggung jawab untuk memberikan transformasi di Malaysia dan akan meneruskan reformasi ekonomi dan politik yang sudah mulai sejak empat tahun lalu," ucap Najib.
Najib menjelaskan para menteri baru ini nantinya akan memberikan ketenangan dan pengalaman serta semangat ide-ide baru di pemerintahan. Menurutnya, hal ini menjadi landasan dalam undang-undang anti-korupsi dan hak asasi manusia serta penghargaan untuk dinamisme di sektor swasta.
"Selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun, kami telah terbuka untuk masyarakat Malaysia. Sekarang adalah waktunya bagi kita semua, baik di dalam pemerintahan dan seterusnya, untuk menempatkan kepahitan dan kebencian di belakang dan bekerja menuju rekonsiliasi nasional dan persatuan," tegas dia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaGerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaKabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?
Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaKelakar Ketum PBNU: Kalau Nanti Menteri Kabinet Selanjutnya NU Semua Jangan Kaget
Gus Yahya berkelakar sebagian masyarakat merupakan bagian dari NU sehingga tidak perlu kaget jika menteri kabinet pemerintahan selanjutnya dari NU.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik
Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Respons Kabar Kabinet Presiden Jokowi Sudah Tidak Kompak: Jelas Tak Sesuai Fakta
Kabar teresebut diungkap Mahfud MD yang menyebut suasana kabinet sudah tidak seperti dulu
Baca Selengkapnya