Myanmar tetap belum izinkan PBB kirim bantuan buat Rohingya
Merdeka.com - Janji pemerintah Myanmar membuka jalur bantuan bagi relawan kemanusiaan hendak membantu etnis minoritas muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine sepertinya cuma isapan jempol. Sebab, menurut laporan Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, anggota mereka tetap dipersulit ketika hendak memberi bantuan.
Kepala Komisi HAM PBB, Mark Lowcock, nampak tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap pemerintah dan militer Myanmar. Sebab dari laporan diterima, etnis Rohingya saat ini memang benar-benar hidup dalam kesulitan dan sangat membutuhkan bantuan.
"Akses yang diberikan kepada kami di bagian utara Rakhine sangat tidak bisa diterima," kata Lowcock di Jenewa, Swiss, seperti dilansir dari laman AFP, Senin (9/10).
Lowcock menyatakan hingga saat ini mereka tidak diizinkan masuk ke Rakhine. Dia menyatakan karena sikap pemerintah Myanmar itu menyebabkan bantuan PBB selama ini banyak tidak terkirim. Bahkan, Lowcock sudah berulang kali meminta supaya rombongan bantuan dan relawan kemanusiaan PBB dan lainnya tidak dihambat. Namun, lanjut dia, pemerintah Myanmar mengabaikan permintaan itu.
"Setengah juta orang Rohingya memilih mengungsi dan tidak melawan. Itu adalah bukti kalau terjadi krisis," ujar Lowcock.
Myanmar, kata Lowcock, terus menjaga ketat akses keluar masuk ke Negara Bagian Rakhine. Hal itu terjadi sejak kelompok militan Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi. Hal itu menyebabkan pemerintah Myanmar mengirim ribuan serdadu buat menumpas ARSA yang mereka anggap sebagai teroris. Dampaknya justru banyak perkampungan Rohingya dibakar, dan orang-orangnya dibantai tentara.
Myanmar mengklaim kalau korban jiwa dalam kekerasan di Negara Bagian Rakhine 'cuma' ratusan orang. Menurut mereka, korbannya bukan cuma orang Rohingya, tetapi juga warga Hindu dan Buddha. Namun, kelompok pemerhati HAM tidak yakin dengan laporan itu dan memperkirakan jumlah mereka yang tewas lebih tinggi. Menurut Organisasi Migrasi Dunia, kini ada sekitar 100 ribu orang Rohingya di perbatasan Myanmar menunggu kesempatan menyeberang ke Bangladesh melalui jalur darat maupun laut. Sebagian dari mereka berhasil, tetapi beberapa mesti meregang nyawa karena kapal ditumpangi terbalik.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaBadan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun
Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaHeboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya
Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaPrabowo soal Rohingya: Masih Banyak Rakyat Susah, Tidak Fair Kita Terima Semua Pengungsi
Prabowo menilai tidak adil hanya memberi bantuan pengungsi Rohingya, tetapi rakyat Indonesia masih susah
Baca Selengkapnya