Myanmar penjarakan 20 warga Buddha
Merdeka.com - Polisi Myanmar hari ini menyatakan pengadilan telah menjatuhi hukuman penjara kepada lebih dari 20 warga Buddha atas keterlibatan mereka dalam kerusuhan agama pada Maret lalu, termasuk serangan mematikan di sebuah sekolah Islam.
Situs asiaone.com melaporkan, Jumat (12/7), penahanan ini mengikuti kekhawatiran yang sebelumnya didengungkan kelompok pegiat hak asasi bahwa warga muslim lebih banyak menanggung beban hukuman dan dijadikan tersangka dalam kerusuhan yang mengguncang pusat Kota Meiktila.
Seorang pejabat polisi enggan disebutkan namanya mengatakan para tersangka dihukum pada Rabu dan Kamis kemarin atas tuduhan pembunuhan, penyerangan, pencurian, pembakaran, dan menghasut kerusuhan.
Menurut media pemerintah hukuman itu berkisar antara dua tahun penjara untuk pelanggaran kecil seperti pencurian sampai sepuluh tahun penjara atas tuduhan pembunuhan.
Seorang pengacara yang saat itu hadir di pengadilan, Ba San, mengatakan beberapa tuduhan itu terkait dengan kematian para siswa di sekolah Islam yang terletak di pinggiran Meiktila.
"Kami harus mengatakan baik warga Buddha dan muslim akan dihukum jika ditemukan bersalah," ujar dia.
Lebih dari puluhan warga muslim telah divonis sehubungan dengan kekerasan itu. Beberapa dari antara mereka menerima hukuman penjara seumur hidup karena membunuh.
Pada Mei lalu tujuh warga muslim dihukum antara dua sampai 28 tahun penjara atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan seorang biksu Buddha selama kerusuhan. Kericuhan itu dipicu oleh pertengkaran di sebuah toko emas milik warga muslim.
Sebelumnya hanya dua warg Buddha yang dihukum atas pelanggaran serius selama kerusuhan agama, yang membuat ribuan warga muslim harus terusir dari rumah mereka.
Menurut laporan, setidaknya ada 44 orang tewas dalam kerusuhan mematikan selama dua hari di Meiktila, meskipun ada kekhawatiran jumlah korban tewas masih lebih banyak lagi.
Dari keterangan para saksi yang diwawancarai oleh kelompok hak asasi, massa dari kelompok Buddha menyerbu dan membunuh 20 siswa dan empat guru di sekolah Islam.
Saksi menceritakan dirinya melihat satu anak dipenggal dan beberapa dari antara mereka dibakar hidup-hidup.
Kerusuhan agama antara warga Buddha dan muslim di sebelah barat Negara Bagian Rakhine pada tahun lalu menyebabkan sekitar 200 orang meninggal. Sebagian besar korban merupakan muslim Rohingya yang ditolak kewarganegaraannya oleh Myanmar.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen perwira muda kaget didatangi oleh teman tongkrongan saat wisuda jurusan Akmil.
Baca SelengkapnyaWanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca SelengkapnyaPelacur diakui pemerintah era Jawa kuno sebagai pekerjaan profesional
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam ritual ini, mereka wajib melepaskan pakaian umat awam, dan kemudian menggantinya dengan jubah.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaKedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca SelengkapnyaBanyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca Selengkapnya