Myanmar bentuk tim selidiki kasus kebakaran madrasah
Merdeka.com - Pemerintah Myanmar hari ini telah membentuk sebuah tim untuk menyelidiki kasus kebakaran yang menimpa sebuah madrasah di Kota Yangon yang mengakibatkan 13 anak meninggal. Pemerintah berusaha menghindari kekhawatiran insiden itu terkait dengan konflik sektarian.
Situs asiaone.com melaporkan, Rabu (3/4), menurut surat kabar the New Light of Myanmar, tim tersebut terdiri dari tujuh orang dan akan mempresentasikan temuannya pada Jumat mendatang.
Insiden kebakaran yang terjadi kemarin pagi itu langsung menyebabkan ketakutan di antara warga muslim setempat. Mereka takut komunitas mereka menjadi target serangan setelah konflik sektarian antara kelompok Buddha dan muslim sebelumnya juga menimbulkan korban jiwa dan mulai menyebar ke beberapa wilayah di Myanmar dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, polisi Myanmar bersikeras insiden itu murni kecelakaan. Polisi juga menyatakan kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dan lantaran kurangnya respon dari dua guru yang saat itu sedang tidur ketika peristiwa itu terjadi.
"Kami telah menyerahkan bukti kepada tim dan mereka akan menindaklanjuti bukti-bukti itu untuk penyelidikan. Hal ini seharusnya dapat memudahkan mereka sebab kami telah memberikan bukti-buktinya," kata polisi Myint Aye.
Dia mengatakan salah satu guru madrasah itu saat ini sedang diperiksa, sementara polisi masih mencari satu guru lainnya. Media pemerintah menuding pria yang saat ini ditahan telah menyebarkan keterangan palsu dengan menyebut kebakaran terjadi akibat tindakan yang disengaja.
Polisi menyatakan saat kejadian, sekitar 70 anak-anak itu, beberapa di antaranya anak yatim, dikabarkan sedang tertidur ketika api mulai menyala dari bawah tangga. Polisi menyebut korban meninggal akibat mati lemas lantaran tidak mampu menyelamatkan diri sebab teralis yang dipasang di jendela.
Polisi dan tentara Myanmar langsung berpatroli di dekat lokasi kejadian setelah kebakaran menghanguskan madrasah itu. Polisi khawatir insiden itu dapat memicu konflik agama lebih lanjut.
Ratusan pelayat berkumpul di sebuah pemakaman muslim tempat para korban kebakaran dikuburkan kemarin siang.
Namun, pemimpin muslim setempat, Ye Naung Thein, yang awalnya mengemukakan kekhawatiran bahwa kebakaran itu kemungkinan akibat disengaja, mengatakan dirinya percaya seratus persen kepada pernyataan polisi bahwa kebakaran itu akibat kecelakaan.
"Kami menerima tim penyelidik yang dibentuk," kata Thein mewakili kelompok Mawlwy, satu dari beberapa kelompok muslim berpengaruh di Myanmar. "Semuanya memang bisa terjadi dan saya berpikir tidak ada penyebab dari luar. Ini terjadi sebab kelalaian guru dalam merespon dengan cepat."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaBagya mengakui teguran itu sudah disampaikan ke Presiden. Namun, Bagya enggan menjelaskan teguran itu.
Baca SelengkapnyaYasau berulang tahun yang ke 50 tahun tepatnya 2 Maret 2024 yang diprakarsai pada tahun 1974 oleh Kepala Staf Angkatan Udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak hanya di Jawa, Tanah Minang turut melahirkan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah era perjuangan.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaAksi TNI adakan acara perlombaan untuk semarakkan HUT ke-78 RI di Papua ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKekayaan timah Indonesia sudah dikenal dunia. Bahkan praktik penambangan timah sudah berjalan dua abad lebih.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaKeduanya turut mendapat perlakuan tak terduga dari Titiek.
Baca Selengkapnya