Merdeka.com - Dua hari menjelang Ramadan, kelompok muslim di Amerika Serikat berkampanye menyerukan boikot atas kurma produk Israel ditanam di Tepi Barat.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (26/7), Gerakan Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) mulai gencar tidak menggunakan produk negara Zionis itu di pasar internasional. Program diberi nama Gerakan Boikot dan Sanksi (BDS) ini sudah ada sejak 2005 sebagai aksi tanpa kekerasan memprotes penjajahan Israel di tanah Palestina.

"Sayangnya banyak muslim tidak mengetahui produk Israel. Kebanyakan milik mereka tumbuh ilegal di tanah Palestina," kata Direktur Program AMP Awad Hamdan. Cara ini mendidik rakyat Amerika muslim atau bukan agar mengetahui kelakuan bangsa Yahudi itu.

AMP menginformasikan asal usul produk Israel tepat di hari libur sehingga menarik perhatian lebih banyak warga. Mereka berencana melancarkan kampanye selama bulan suci. Terutama kurma karena buah ini dinilai lebih sering dikonsumsi saat Ramadan dibanding hari lain. "Kurma Israel itu ditanam dengan cara perlu dipertanyakan," kata Awad.

Menurut laporan harian Haaretz, peternakan dan pertanian di Israel banyak mengeksploitasi tenaga kerja. Bahkan mereka memaksa pekerja anak mengawasi pohon kurma sembilan jam di bawah terik matahari. "Pekerja dari Palestina dibayar lebih murah dibanding rekan mereka asal Israel," Awad menerangkan.

Banyak orang ingin terlibat dalam aksi ini. "Warga Amerika tidak terlibat dalam politik dan pemerintahan bisa melakukan sesuatu atas nama keadilan," kata Jamil Morrar, pendukung boikot sekaligus pemilik toko kelontong halal di California. Morrar tidak menjual produk Israel di tokonya. Meski ada satu dua pelanggan menanyakan barang asal negara Bintang Daud itu, tapi dia berusaha menerangkan. Para pelanggannya langsung mengerti.

Gerakan BDS ini tak hanya diikuti kelompok Islam, tetapi juga sejumlah organisasi Yahudi, termasuk Suara Yahudi untuk Perdamaian (JVP). "Kami mendukung keadilan sebab ini penting," kata Sydney Levy, anggota JVP. Dia bilang gerakan ini penting agar setiap orang mempunyai pilihan, menjadi kaki tangan ketidakadilan atau membuat langkah melepaskan diri dari itu.

AMP mulai menyerukan konsumen berhenti membeli beberapa merek Israel, seperti Jordan River, King Solomon, dan Jordan River Bio Tops. Sebaliknya, mereka dapat mendukung kurma produksi Amerika di wilayah California dan Arizona.