Mubarak tunjuk politikus Israel sebagai penasihat
Merdeka.com - Husni Mubarak mengaku pernah menggaji seorang politikus Israel, Binyamin Ben-Eliezer, USD 25 ribu saban bulan dari dana kepresidenan. Ben-Eliezer yang ketika itu Menteri Pekerjaan Umum Israel menerima upah itu karena menjadi konsultan politik Mubarak.
Pengakuan ini ditulis Mubarak dalam memoar yang dilansir secara bersambung oleh surat kabar Rose al-Youssef, Rabu (14/3).Penunjukan Ben-Eliezer sebagai penasihat politik mantan presiden Mesir itu hanya diketahui satu orang, yakni Kepala Staf Kepresidenan Zakaria Azmi.
Pantas saja pada saat Revolusi Mesir terjadi, Ben-Eliezer yang merupakan kawan akrab Mubarak menyatakan Tel Aviv siap menerima kehadirannya. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah pemerintahnya menawarkan suaka bagi Mubarak.
Mubarak menegaskan bukanlah sebuah kesalahan jika dirinya membina hubungan dekat dengan Ben-Eliezer karena pemimpin Arab lainnya juga melakukan hal serupa, yaitu menyewa konsultan politik Yahudi. Dia mencontohkan Raja Hassan II dari Maroko juga menyewa konsultan politik senior Israel, Andre Azoulay. Bahkan, posisi Azoulay tetap dipertahankan hingga Raja Muhammad VI berkuasa sekarang.
Dalam memoar itu, mantan orang nomor satu di Negeri Sungai Nil ini juga mengungkapkan dirinya menjalin hubungan akrab dengan beberapa presiden Amerika, terutama Ronald Reagan. Dia berkata, Reagan berperan penting dalam kestabilan kondisi politik Mesir setelah pembunuhan Presiden Anwar Sadat pada 1981. Setahun kemudian, Mubarak dilantik menjadi presiden tahun 1982.
Setelah Reagan tidak lagi berkuasa, Mubarak mengaku tidak lagi dekat dengan presiden Amerika. Bahkan, dia mengatakan tak akrab dengan Presiden Barack Hussein Obama. Dia menilai Obama tidak membantu dirinya dan keluarganya saat Revolusi Mesir meletus.
Mubarak merupakan penerus Anwar Sadat yang malah berkawan dengan Israel, sebuah tindakan yang menimbulkan gejolak dalam rakyat Mesir. Sentimen antinegara Zionis itu memuncak saat Mubarak lengser karena demo besar-besaran. Mesir yang kini dikuasai kelompok Islam makin menjauh dari Israel. Apalagi majelis rendah negara itu sepakat memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Netanyahu Minta Uang ke UEA untuk Bayar Gaji Pekerja Palestina, Dijawab Ketus Begini oleh MBZ
Netanyahu Minta Uang ke UEA untuk Bayar Gaji Pekerja Palestina, Dijawab Ketus Begini oleh MBZ
Baca SelengkapnyaIni Sosok Pemilik Vila Mewah Tempat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Selamatkan Diri Saat Digempur Iran
Mengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca SelengkapnyaMaladewa Larang Warga Israel Masuk ke Negaranya, "Kami Tidak Butuh Uang Berdarah Kalian"
Maladewa Larang Warga Israel Masuk ke Negaranya, "Kami Tidak Butuh Uang Berdarah Kalian"
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sedang Bertempur di Perbatasan Gaza, Tentara Israel Temukan Lampu Minyak Berusia 1.500 Tahun
Saat ditemukan, artefak ini tersembunyi di dalam lumpur.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Menteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaIsrael Sebar Brosur, Tawarkan Imbalan Sampai Rp6 Miliar Bagi yang Memberikan Informasi Soal Keberadaan Pemimpin Hamas
Yahya Sinwar adalah salah satu pemimpin Hamas yang paling diburu Israel.
Baca SelengkapnyaMUI Serukan Umat Islam Tetap Boikot Produk Terafiliasi Israel Selama Ramadan
MUI mendorong seluruh masyarakat untuk tetap beralih menggunakan produk dalam negeri yang tidak terafiliasi dengan Israel dan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaImbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran
Usai libur panjang lebaran, Rupiah makin terpuruk akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca Selengkapnya