Merdeka.com - Singapura menjadi tuan rumah dalam KTT Amerika Serikat dan Korea Utara pada 12 Juni 2018. Sebelum pertemuan terjadi, Singapura sudah mempersiapkan segalanya hingga matang, mulai dari tempat pertemuan sampai keamanan.

Seperti diketahui, Singapura mempersiapkan pertemuan ini hingga mengeluarkan dana mencapai USD 20 juta atau setara dengan Rp 278 miliar. Untuk apa saja dana tersebut?

Keamanan pertemuan KTT AS-Korut

Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diawasi dengan penjagaan ketat. Menurut PM Singapura Lee Hsein Loong, sekitar 50 persen dari anggaran itu diperuntukkan bagi pengamanan.

Fasilitas untuk delegasi asing

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, kemungkinan pihaknya dapat menanggung sebagian biaya penyelenggaraan KTT. Sementara, sisanya dibebankan pada Washington dan Pyongyang.

Sumber dari Kementerian Komunikasi dan Informasi mengatakan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk memfasilitasi sekitar 2.500 delegasi asing, termasuk pengaturan pusat media, adalah sekitar USD 5 juta, atau setara Rp 69,7 miliar.

Singapura diduga danai biaya kamar hotel Kim Jong Un

Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengungkapkan kesediaan pemerintahnya untuk menanggung biaya terkait keamanan dan logistik. "Biaya yang bersedia kami tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah ini," kata dia, meski belum jelas pihak yang akan menanggung biaya penginapan itu.

Seperti diketahui, hotel tempat menginap Jong Un di Singapura terbilang mahal. Jong Un memilih hotel bintang lima Fullerton di Singapura, dengan kamar Presidential Suite dengan harga USD 6.000 atau Rp 83 juta per malam. Harga tersebut sangat fantastis mengingat ekonomi Korea Utara yang memburuk, dan itu membebani bank Korea Utara.