Merdeka.com - Fenomena berfoto 'selfie' yang sedang meradang di seluruh dunia menjadikan setiap momentum yang terjadi langsung diabadikan dan diunggah ke publik melalui media sosial. Terkadang mereka dalam melakukan swafoto atau selfie tidak tepat pada situasi juga kondisi.

Saking hobinya berswafoto mereka seakan lupa bahwa momen yang mereka tangkap adalah kejadian bencana alam, kecelakaan, hingga tabrakan yang banyak korban jiwa berjatuhan. Gaya selfie yang terkesan bahagia, dengan senyum menyeringai di situasi yang kurang tepat membuat setiap pasang mata yang melihatnya seakan miris.

Berikut empat kejadian selfie paling miris yang berhasil dihimpun merdeka.com.

Petugas medis berfoto selfie di balik kecelakaan empat mobil

Para tenaga medis pertolongan darurat di North Yorkshire, Inggris, memicu sejumlah kecaman netizen. Pasalnya dalam melaksanakan tugasnya mereka malah asyik ber 'selfie' ria di balik kecelakaan mobil dan mengunggah foto tersebut ke media sosial dengan menggunakan tagar keprofesionalitasankerja.  

Para petugas medis itu berfoto selfie bersama petugas pemadam setelah kecelakaan beruntun yang menyebabkan empat mobil saling tabrak di North Yorkshire, Inggris.   Kecaman tersebut berbunyi "sangat tidak ada rasa hormat", "sangat tidak sopan", dan hujatan lainnya.  

Beruntung dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun para petugas yang tertangkap kamera sedang berselfie terkena sanksi skorsing karena menyalahgunakan media sosial sebagai ajang pamer.   Juru bicara medis juga merilis telah meminta permintaan maaf atas tindakan selfie tersebut, seperti dilansir Mirror, 27 Agustus 2014.

Relawan doyan selfie sulitkan pertolongan banjir di Malaysia

Banjir besar yang melanda Malaysia pada awal Januari 2015 ternyata malah menjadi ajang foto selfie oleh sejumlah relawan, padahal bencana banjir tersebut dinilai sebagai duka mendalam bagi para korban.

Tidak hanya itu, ajang selfie pada banjir besar di Malaysia Januari lalu juga menjadi ladang promosi. Tercatat Aktor dan seorang wirausahawan Fizo Omar juga ikut datang sebagai relawan korban banjir. Namun ternyata niat tulusnya bukan semata membantu korban melainkan sebagai ajang pamer melalui akun sosial media instagram saat dia sedang ikut serta dalam tim relawan bantuan banjir.  

Saat diklarifikasi, Fizo membantah jika aksinya adalah ajang pamer, dan menilai unggahan foto tersebut untuk memberitahukan kepada publik situasi bencana yang sesungguhnya.   Komando Delapan Brigadir Tentara Azmi Yahya juga mengakui sejumlah wisatawan ikut terperangkap dalam musibah banjir tersebut.  

"Tim kami terus melanjutkan pencarian, namun memang sedikit terkendala dengan ulah mereka (para relawan 'pamer' ) padahal tidak semua daerah banjir bisa dikatakan dalam status aman," ungkapnya seperti dilansir Malaysia Insider, 6 Januari 2015.

Warga foto selfie di pinggir sungai lokasi jatuhnya pesawat Taiwan

Peristiwa jatuhnya pesawat TransAsia GE23 di Taiwan kemarin menyedot perhatian dunia. Pesawat berpenumpang 59 orang itu menabrak jembatan lalu mendarat darurat di Sungai Keelung, Ibu Kota Taipei.

Hingga kini sedikitnya 31 orang tewas akibat kejadian itu. Tim penyelamat masih berupaya mencari korban. Sebanyak seribu lebih anggota tim penyelamat, termasuk personel militer, dikerahkan buat mencari dan menyelamatkan korban. 

Namun di tengah proses upaya penyelamatan itu, beberapa warga lokal malah sibuk berfoto selfie di pinggir sungai. Mereka seolah tidak bersimpati atas kejadian yang menimpa korban.   Kemarin seorang bocah berusia dua tahun berhasil diselamatkan dari puing pesawat nahas itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Rabu (4/2).  

Seorang sopir taksi yang atap mobilnya sempat diserempet sayap pesawat itu mengaku dia sangat beruntung masih hidup.  

"Saya sempat pingsan ketika pesawat itu menabrak atap mobil," ujar sopir taksi bernama Zhou itu.

Menyedihkan, orang-orang ini selfie di lokasi gempa Nepal

Ketika orang-orang sedang berduka akibat kehilangan orang-orang yang dicintai lantaran gempa, beberapa orang ini malah terlihat sedang berswafoto (selfie) di depan sebuah situs yang hancur lantaran gempa. Bukannya mendapat komentar positif, mereka malah dapat kecaman. 

Orang-orang ini tanpa merasa bersalah berfoto di depan Menara Dharahara yang roboh di Kathmandu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Selasa (28/4). Tak hanya warga Nepal saja, namun seorang penyelamat dari China ikut berfoto selfie. Padahal saat itu dia tengah mencari korban di bawah reruntuhan bangunan usai gempa kuat itu terjadi.  

Gempa di Nepal yang terjadi Sabtu pekan lalu, hingga saat ini menewaskan lebih dari 4.000 jiwa. Mereka terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.  

Pada saat gempa berkekuatan 7,9 skala Richter itu mengguncang Nepal, ada 54 warga negara Indonesia di sana. Hingga saat ini, masih ada sekitar 13 orang belum bisa dihubungi Pemerintah Indonesia.