Militer Filipina bombardir Pulau Jolo, sandera mengaku dipaksa lari
Merdeka.com - Militer Filipina mengerahkan pesawat tempur membombardir titik-titik diduga markas militan Abu Sayyaf di pedalaman Pulau Jolo, Provinsi Sulu. Seperti dilaporkan kantor berita AFP, Kamis (28/4), tidak ada tanda-tanda serangan udara membahayakan para sandera.
Namun laporan berbeda diturunkan oleh inqurer.net. Salah satu sandera asal Malaysia, Wong Teck Chi, menghubungi orang tuanya lewat sambungan telepon tiga hari lalu. Dia mengaku dipaksa lari berpindah-pindah tempat nyaris setiap beberapa jam sekali oleh para penculiknya.
Militer Filipina mulai menggempur Pulau Jolo melalui udara sejak dua pekan terakhir. "Kami khawatir, anak saya bercerita bahwa sikap para penculik sekarang semakin beringas setelah serangan udara kian intensif," kata Wong Chie Ming, orang tua Tek Chi, yang tinggal di Kota Sibu, Serawak, Malaysia.
Ada informasi Abu Sayyaf memajukan batas pembayaran tebusan untuk sandera asal Malaysia menjadi 30 April. Belum jelas berapa jumlah uang yang diminta kali ini oleh militan.
Selain empat pelaut Malaysia, militan terkait ISIS itu masih menyandera 14 awak kapal asal Indonesia, warga Belanda, Jepang, kanada, serta Norwegia. Tiga sandera asing terancam dipenggal dalam waktu dekat selepas John Ridsdel (68) asal Kanada dipenggal pada Senin (25/4) sore.
Selain menggunakan pesawat pembom, militer Filipina juga mengerahkan helikopter serbu. Juru bicara tentara mengklaim sapu bersih dari udara cukup efektif memojokkan para militan.
"Kami sekarang mampu merebut kembali wilayah yang semula diduduki bandit," kata Kolonel Noel Detoyato.
Penggempuran Pulau Jolo diperintahkan langsung oleh Presiden Benigno Aquino III. Presiden akrab disapa Ninoy itu, menyatakan perang melawan Abu Sayyaf kemungkinan tidak akan berjalan mulus. Ninoy akan lengser akhir tahun ini. Sebelum masa jabatannya berakhir, dia berjanji menumpas sepenuhnya Abu Sayyaf dari selatan Filipina.
"Kita harus bersiap jatuh korban. Tapi yang paling penting kita wajib menetralisir semua aktivitas kriminal Abu Sayyaf," ujarnya dalam jumpa pers dua hari lalu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat
Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaKe Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaPrabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya
Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik 2024, Ini Daerah-Daerah yang Butuh Perhatian Khusus karena Diprediksi Dipadati Pemudik
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik 2024.
Baca SelengkapnyaFOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan
Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca Selengkapnya