Mesir ragu soal perdamaian sebab adanya permukiman Israel
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy kemarin mengatakan dirinya 'skeptis' bahwa perjanjian damai antara Israel dan Palestina akan segera dicapai karena adanya pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat.
Komentar Fahmy ini muncul jelang kunjungan Presiden Palestina Mahmud Abbas ke Ibu Kota Kairo, Mesir, dan beberapa hari setelah pembicaraan langsung dengan Israel terputus sebab adanya aktivitas pembangunan pemukiman Israel, seperti dilansir situs globalpost.com, Sabtu (9/11).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry rencananya akan kembali mengunjungi wilayah itu pada pekan ini dalam perjalanan ketujuh kalinya ke Israel dan Tepi Barat, untuk mencoba menempatkan pembicaraan damai antara Palestina dan Israel yang bermasalah kembali ke jalurnya.
Fahmy mengatakan Abbas pada dasarnya menerima kompromi bersejarah antara Palestina dan Israel dan hanya meminta perbatasan negara serta Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
"Kami khawatir rasa skeptis semakin meningkat, tetapi kami berkomitmen untuk mencoba membantu sebanyak yang kami bisa," kata Fahmi.
"Kegiatan permukiman sudah semakin meluas dan juga sudah sampai ke jantung Tepi Barat," ujar dia.
Pada 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel.
Sebagai imbalannya adalah penarikan Negeri Yahudi itu dari Semenanjung Sinai, yang sebelumnya diduduki selama lima tahun.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
Baca SelengkapnyaDelegasi Israel melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan rencana pembangunan tembok ini.
Baca Selengkapnya114 Hari Perang, Israel Yakini 80% Terowongan Hamas Masih Utuh
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaIsrael Kaget Hamas Punya Peta Lengkap Perbatasan, Termasuk Posisi Tentara dan Pangkalan Militer
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca Selengkapnya