Merdeka.com - Penangkapan tiga warga negara Indonesia di Brunei Darussalam dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi. Dia mengatakan ada tiga yang ditangkap, seorang wanita dan dua orang pria. Dua WNI sudah dibebaskan dan satu lagi masih dalam penyelidikan.

"Dua orang (wanita dan laki-laki) sudah berangkat ke Jeddah kemarin, sedangkan seorang lagi (pria) masih dalam penyelidikan pihak berwajib Brunei Darussalam," ujar Menlu saat dihubungi melalui pesan singkat oleh merdeka.com pagi tadi (6/5).

Menurut data dari Kemlu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) memperoleh notifikasi dari Pemerintah Brunei Darussalam tiga WNI itu ditangkap oleh kepolisian setempat di Bandara Internasional Brunei pada 2 Mei lalu.

"Penahanan dilakukan karena ketiga WNI itu membawa barang-barang yang mencurigakan. Saat ditangkap, tiga WNI itu dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jeddah, untuk melaksanakan umrah menggunakan penerbangan Royal Brunei," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal.

Dari perkembangan terakhir yang didapat Kemlu, dua WNI sudah dibebaskan, tersisa satu yang merupakan pemilik bahan peledak tersebut.

"Penanganan seorang WNI ini diambil alih oleh Internal Security Department (ISD) dan rencananya akan disidang pada 11 Mei mendatang. Dia akan diproses sesuai hukum setempat," terang Iqbal, sapaan akrabnya.

Iqbal mengatakan, sejak menerima notifikasi, KBRI di Bandar Seri Begawan telah memberikan bantuan kekonsuleran dan pendampingan pada WNI.