Menlu AS dan Pangeran MBS Bahas Perlawanan terhadap Iran Melalui Telepon
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo membahas keamanan maritim, Iran dan Yaman dengan putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) melalui telepon pada Rabu (7/8).
"Menlu membahas meluasnya ketegangan di wilayah dan perlunya penguatan keamanan maritim dalam rangka menggalakkan kebebasan navigasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Alaraby, Kamis (8/8).
Iran telah menyita tiga kapal tanker di perairan Teluk yang strategis dalam sebulan, dan Amerika Serikat menuduh Iran menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut.
AS telah berjuang untuk mengumpulkan koalisi internasional untuk melindungi kapal kargo yang bepergian melalui Teluk, dengan sekutu khawatir akan terseret ke dalam konflik dengan Iran.
Ortagus juga mengatakan, Pompeo dan MBS membahas perkembangan bilateral dan regional lainnya, termasuk melawan rezim Iran termasuk melawan kegiatan destabilisasi rezim Iran.
Ketegangan antara Washington dan Teheran - musuh utama Arab Saudi - melonjak sejak Presiden AS Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir dengan Iran tahun lalu dan menjatuhkan sanksi.
Dua belas bulan setelah penarikan AS, Iran menanggapi dengan menangguhkan beberapa komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir.
Iran sementara itu menembak jatuh pesawat tanpa awak AS pada Juni, dan Trump menyerukan serangan udara balasan di detik-detik terakhir, dan AS mengklaim menembak jatuh satu unit dan kemungkinan dua pesawat tanpa awak Teheran, namun disangkal republik Islam tersebut.
Terkait isu Yaman, MBS dan Pompeo menegaskan kembali dukungan kuat mereka pada upaya Utusan Khusus PBB Martin Griffiths untuk memajukan proses politik.
Arab Saudi terlibat dalam perang berdarah di Yaman melawan Houthi yang didukung Iran, konflik yang menewaskan 10 ribu orang, sebagian besar warga sipil, kata badan bantuan.
Trump memveto resolusi kongres bulan lalu yang akan memblokir penjualan senjata ke Arab Saudi yang dikhawatirkan para pengkritik akan memperburuk perang Yaman yang menghancurkan, yang menurut PBB telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Terlepas dari pemungutan suara bipartisan bulan ini yang berfungsi sebagai teguran bagi presiden - dan ekspresi kemarahan anggota parlemen atas peran Riyadh dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tahun lalu - upaya untuk mencegah Trump menggunakan hak vetonya gagal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menjamin harga BBM di Indonesia tidak akan naik pasca konflik Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaNegara Israel memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus memonitor perkembangan konflik Iran-Israel dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario kebijakan.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, salah satu kru kapal Bulk Carrier membocorkan informasinya yang bikin tepuk jidat.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnya