Menlu Arab Saudi Dicopot, Terkait Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi?
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi (Menlu) Adel al-Jubeir dikabarkan dicopot dari jabatannya pada pekan ini. Proses tersebut dilakukan dalam perombakan kabinet secara langsung oleh pemimpin negara itu, Raja Salman.
Jubeir akan dipindahkan untuk menjabat sebagai menteri negara untuk urusan luar negeri. Jabatan setingkat lebih rendah yang tidak memiliki wewenang sebagai juru bicara negara.
Adapun posisi Menlu Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari BBC pada Jumat (28/12), akan digantikan oleh Ibrahim al-Assaf, politikus yang terakhir kali menjabat sebagai menteri keuangan negeri kaya minyak itu.
Menurut Marwan Kabalan, Kepala Analisis Kebijakan di Pusat Arab untuk Penelitian dan Studi Kebijakan, langkah itu tidak mengejutkan karena al-Jubeir dipandang sebagai "sisa dari era (almarhum) Raja Abdullah", merujuk pada mantan raja Saudi sebelumnya yang meninggal pada 2015.
"Kami sudah memperkirakan al-Jubeir akan segera dikeluarkan, bahkan sebelum kasus kematian Khashoggi," kata Kabalan kepada situs berita Al Jazeera.
Sementara itu, otoritas di Riyadh mengakui pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi disebabkan oleh operasi, yang mereka gambarkan dilakukan oleh "elemen jahat".
"Dicopotnya al-Jubeir, saya pikir, berada dalam waktu tepat ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman ingin mencari kambing hitam secara diam-diam," ujar Kabalan.
"Karena konsulat jenderal Saudi di Istanbul sangat terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, sudah pasti al-Jubeir masuk dalam operasi penyelidikan. Kemungkinan dia dicopot untuk mengecoh," lanjutnya beropini.
Senada dengan pendapat di atas, Rami Khouri, seorang profesor jurnalisme di American University of Beirut dan rekan senior di Harvard Kennedy School, mengatakan perombakan itu tampaknya hanyalah perubahan citra.
Khouri menambahkan bahwa "pengambilan keputusan" saat ini di Arab Saudi "seperti Uni Soviet pada 1960-an".
"Anda benar-benar tidak tahu apa yang terjadi sampai beberapa minggu atau bulan sebelum keputusan diambil," katanya.
Mengacu pada pencopotan al-Jubeir dari jabatannya, Khouri mencatat bahwa langkah itu tampaknya bukan "penurunan pangkat yang sebenarnya", karena mantan kepala diplomat itu tidak dipecat, tetapi "berbagi tanggung jawab".
"Mereka membutuhkan orang yang lebih diharapkan di puncak dan mereka membawa al-Assaf yang melayani selama beberapa dekade di Arab Saudi," ujar Khouri.
Sebagai informasi, al-Assaf adalah salah seorang di antara belasan anggota keluarga kerajaan, pejabat pemerintah dan pengusaha terkenal yang ditahan selama "pembersihan anti-korupsi" pada November 2017.
Sementara itu, perubahan kabinet penting lainnya termasuk penunjukan Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz sebagai kepala Garda Nasional, menggantikan Pangeran Miteb bin Abdullah.
Jenderal Khalid bin Qirar al-Harbi juga ditunjuk sebagai kepala keamanan umum, sementara Musaed al-Aiban diangkat sebagai penasihat keamanan nasional.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaKini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Menaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaMensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Beda Ucapan dan Sikap Jokowi: Tak Boleh, Isuk Tempe Sore Dele
Setiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Menteri Jokowi Usai Mahfud Ungkap Bakal Mundur
Mahfud sendiri telah menemui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin, 29 Januari 2024 malam.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya