Menengok nyamannya ruang kendali pesawat tanpa awak Inggris
Merdeka.com - Sambil duduk di balik layar komputer dan ruang kontrol, para pilot Angkatan Udara Inggris (RAF) menerbangkan pesawat tanpa awak di atas langit Afghanistan untuk memerangi pejuang Taliban. Namun, para pilot ini tidak mengoperasikan pesawat udara tak berawak (UAV) bernilai Rp 197 miliar itu dari zona perang atau bahkan dari Amerika Serikat.
Sebaliknya, mereka berada 12.874 kilometer jauhnya di sebuah pusat kendali berteknologi tinggi di sebuah daerah terpencil di Wilayah East Anglia, Inggris. Mereka terus siaga sambil bersiap menerima perintah penyerangan melalui udara menggunakan serangkaian rudal dan bom berpandu laser, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (18/12).
Kepala pertahanan Inggris kemarin memberikan kesempatan kepada the Daily Mail untuk pertama kalinya melihat secara sekilas pesawat tanpa awak baru paling rahasia di Negeri Tiga Singa itu.
Pilot berpengalaman dari Skuadron XIII memandu pesawat tak berawak di atas ketinggian 15.240 meter di atas Provinsi Helmand, sebelah selatan Afghanistan, melalui satelit dari stasiun Angkatan Udara Inggris (RAF) dengan keamanan tinggi di Waddington, dekat Lincoln.
Ruang kontrol dengan dua tempat duduk di stasiun seukuran kontainer barang itu, para pilot mengemudikan pesawat tanpa awak jarak jauh saat mereka mendukung pasukan Inggris buat memerangi Taliban.
Pesawat tanpa awak berukuran pesawat jet eksekutif kecil itu lepas landas dari landasan konvensional di Kota Kandahar, sebelah selatan Afghanistan.
Pesawat itu kemudian terbang di atas medan perang hingga 14 jam, dengan kamera yang menyiarkan gambar beresolusi tinggi secara langsung dan data radar untuk memandu dan kru di tanah.
Setelah diberi wewenang, mereka dapat meluncurkan serangan untuk menghancurkan musuh. Hanya butuh beberapa detik untuk bertindak melawan musuh di saat pemimpin teroris dan pemberontak menanam bom pinggir jalan
Amerika telah menerbangkan pesawat tanpa awak tak terhitung jumlahnya di Afghanistan sebagaimana di Pakistan dan Yaman, yang menewaskan ribuan pendukung Al-Qaidah dan kelompok ekstremis lainnya.
Tapi Negeri Adikuasa itu dikecam oleh pegiat hak asasi manusia yang mengklaim banyak ratusan warga sipil tak berdosa juga ikut tewas akibat kesalahan.
RAF, yang telah melancarkan 459 serangan udara dengan lima pesawat tak berawak selama hampir 54.000 jam operasi di Afghanistan, tanpa sengaja menewaskan empat orang Afghanistan pada Maret 2011. RAF juga mengoperasikan cabang kontrol pusat di Pangkalan Udara Creech di Las Vegas.
RAF Waddington, yang telah beroperasi sejak April, dibuka oleh Kementerian Pertahanan Inggris untuk menghilangkan tuduhan kerahasiaan. Sambil membela penggunaan pesawat tak berawak selama kunjungannya ke pangkalan, Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan kemenangan perang dengan teknologi merupakan hal penting dalam melindungi tentara dan warga sipil.
"Banyaknya kritikan dari sistem udara tak berawak didasarkan pada kesalahpahaman. Ini memberikan kesempatan besar untuk lebih menginformasikan orang dengan benar tentang aset hidup hemat ini dan berbagai tunjuan mereka," ujar dia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah mewah terbengkalai usai pemiliknya meninggal dunia. Ternyata atapnya pakai pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaSebelum bayi bisa bepergian menggunakan pesawat, ada usia minimal yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaKonon dulu pesawat bisa bersembunyi di Terbang Gorda, walau tak memiliki bangunan permanen. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaSama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca Selengkapnya