Mendaki lebih mudah, kini puncak Everest makin sesak
Merdeka.com - Enam puluh tahun lalu Edmund Hillary dan Tenzing Norgay asal Selandia Baru menjadi dua orang pertama mencapai puncak gunung tertinggi sejagat Everest. Sejak pencapaian bersejarah pada Mei 1953 itu orang yang berusaha mencapai puncak Everest semakin meningkat.
Berkat perlengkapan pendakian yang semakin canggih dan lengkap para pendaki kini makin banyak yang mampu menaklukkan Everest. Wisata pendakian Everest kini menjadi bisnis yang menggiurkan. Para pendaki sedikitnya harus merogoh kocek sebesar Rp 98 hingga 980 juta untuk mendapat izin mendaki Everest, seperti dilansir statista.com, Rabu (5/6).
Jumlah pendaki yang ingin mencapai puncak gunung tertinggi itu kini semakin hari kian banyak hingga setiap pendaki harus menunggu antrean di dekat puncak. Sebanyak 234 pendaki mencapai puncak Everest dalam satu hari di tahun lalu. Sekitar 500 orang bisa mencapai puncak Everest saban tahun dalam tiga tahun terakhir. Itu lantaran mereka menggunakan teknologi prakiraan cuaca yang modern. Pada 1980 hanya sepuluh pendaki mampu berdiri di puncak Everest.
Saking banyaknya para pendaki ingin mencapai puncak, mereka bahkan harus rela menunggu selama beberapa jam untuk bergantian berdiri di puncak.
Salah satu foto bahkan memperlihatkan barisan pendaki yang seakan terjebak dalam kemacetan dan ingin bergegas mendaki Everest saat mendapat kesempatan.
Perjuangan mencapai puncak gunung tertinggi di dunia yang berada di Nepal itu kini menuai kontroversi di antara para pendaki. Mereka terpecah dua menjadi kelompok para pendaki amatir yang serba menggunakan peralatan lengkap nan canggih dan kelompok pendaki profesional yang tidak mau terlalu bergantung pada peralatan canggih. Bahkan kelompok amatir mengajukan permohonan memasang tangga di jalur pendakian menuju puncak.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaApa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya
Gunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal TNI Pasang Badan 3 Anak Buahnya Diamankan Polisi Malaysia, Berdarah Kopassus Penakluk Gunung Everest
Sosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca Selengkapnya4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaMendaki Tanpa Pemandu, WNA Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaIni 10 Gunung di Jateng yang Bakal Diserbu Pendaki pada Malam Tahun Baru 2024
Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah (Jateng), memperkirakan sekitar 20.000 orang akan mendaki 10 gunung di daerah itu pada malam tahun baru.
Baca SelengkapnyaTerkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung
Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca Selengkapnya