Merdeka.com - Majelis hakim memvonis Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak seumur hidup karena terbukti membunuh para pengunjuk rasa pada aksi demonstrasi besar-besaran Februari tahun lalu.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (2/6), pengadilan yang berlangsung di Gedung Akademi Kepolisian Ibu Kota Kairo, Mesir, itu dijaga ketat oleh 20 ribu pasukan dan 150 tank. Ketua majelis hakim, Ahmad Rifaat, mengatakan sidang itu dilakukan dengan adil dan rakyat Mesir menderita lebih dari tiga dekade di bawah kepemimpinan Husni Mubarak.

Husni Mubarak didakwa atas tuduhan pembunuhan terhadap 900 pengunjuk rasa dalam demonstrasi 18 hari Februari tahun lalu. Selain itu dia juga didakwa melakukan tindak korupsi. Beberapa stasiun televisi lokal dan internasional dibolehkan menayangkan langsung sidang Husni Mubarak tetapi mereka harus membayar USD 7 sampai 10 ribu.

Sementara itu, mantan Menteri Dalam Negeri Habib al-Adly juga menerima hukuman seumur hidup dalam dakwaan sama.

Meski sakit, Husni Mubarak dilaporkan masih diberikan fasilitas mewah di Rumah Sakit Kairo International Medical Center. Dia bebas menerima tamu, berenang, berjalan di taman, dan berolah raga.

Husni Mubarak harus lengser dari jabatannya selama lebih dari tiga dekade menjadi presiden Mesir. Dia tumbang pada 11 Februari 2011 setelah gelombang unjuk rasa besar-besaran dari berbagai elemen politik dan masyarakat. Kini, Ikhwanul Muslimin yang dulu dikategorikan organisasi terlarang oleh pemimpin Negeri Piramida itu, bangkit dan menguasai parlemen.