Memali, terbongkarnya sekte Islam pertama di Malaysia

Merdeka.com - Sebuah peristiwa besar menjadi bagian sejarah Malaysia pernah pecah pada 19 November 1985. Ratusan polisi Diraja Malaysia dan pegawai perdana menteri, serta Menteri Dalam Negeri Musa Hitam saat itu menjabat, mengepung sebuah pondok di desa bernama Memali, Negara Bagian Kedah. Pondok itu disinyalir kediaman Ibrahim Mahmud, seorang pemimpin sekte aliran sesat, dikenal sebagai Ibrahim Libya. Pengikutnya sudah 400 orang, kebanyakan belajar agama dengan kedok Islam.

Ibrahim seorang guru agama menyelesaikan sekolah di Ibu Kota Tripoli, Libya. Sebab itulah ada gelar negara itu di belakang namanya. Dia mengajar baca dan tulis Al-Quran di Memali serta mendapat julukan Ustad Ibrahim. Baru mengajar beberapa bulan di tempat itu, seluruh penduduk kampung sudah jatuh hati padanya.

Tak banyak literatur mengenai Ibrahim. Sejarah dilansir dari english.cpiasia.net, dia rekan Anwar Ibrahim dan keras mengkritik pemerintah, serta Partai Nasional Malaysia (UMNO). Ibrahim memilih memberikan suaranya untuk Partai Islam Malaysia (PAS).

Ibrahim masuk dalam konspirasi politik. Dengan tuduhan menyebarkan sekte Islam, dia ditangkap dan ditahan oleh Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) Malaysia. Tuduhan ini bukan tanpa alasan sebab warga desa begitu mendewakan dirinya dan rela mati untuk dia.

Berdasarkan peraturan di Malaysia, sebuah organisasi merujuk sesat jika berhubungan dengan alam gaib, anti-sosial, jarang bergaul dengan masyarakat, mempunyai ketua dipuja bagai dewa, dan pengaruhnya mendalam. Dari empat kategori itu, Ibrahim dan pengikutnya telah memenuhi tiga syarat dan akhirnya kelompok Ibrahim berangus oleh polisi Diraja Malaysia. Ibrahim tewas bersama 13 pengikut setianya, sementara ratusan lain ditangkap.

Kasus Memali menjadi sejarah kelam politik dan agama di Malaysia. Banyak hal dipelintir namun tak sedikit percaya ini hanya konspirasi belaka untuk melanggengkan kekuasaan tertentu.